Sabtu, 04 Juli 2009

Hadist al Safinah

Rasulullah Saww bersabda. "Permisalan Ahlul Baitku seperti perahu Nuh. Barang siapa menaikinya akan selamat, dan barang siapa meninggalkannya akan binasa."

1. Ahmad bin Hanbal. Musnad: juz 3, hlm. 13, 17, 26
2. Al-Hafizh Abu Na'im dalam Hilyat al-Awliya: juz 4, hlm. 306
3. Ibn 'Abdul Barr dalam al-Isti'ab.
4. Al-Khatib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad: juz 12, hlm. 91.
5. Muhammad bin Thalhah al-Syafi'i dalam Mathalib al-Su'ul, hlm. 20.
6. Ibn al-Atsir al-Jawzi dalam al-Nihayah, dalam lafazh zakhkha.
7. Sabth Ibn al-Jawzi dalam Tadzkirah Khawwash al-Ummah hlm. 323.
9. Ibn al-Shabbagh al-Maliki dalam al-Fushul al-Muhimmah hlm. 8.
10. Al-Samhudi dalam Tarikh al-Madinah.
11. Al- Sayyid Mu'min al-Syabalanji dalam Nurul Abshar hlm. 105.
12. Al-Imam al-Fakhrurazi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghayb dalam ayat al-Mawaddah.
13. Al-Suyuthi dalam al-Durr al-Mantsur dalam menafsirkan ayat, Dan ingatlah ketika Kami berfirman, 'Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai.' (QS Al-Baqarah [2]:58).
13. Al-Tsalabi dalam tafsir Kasyful Bayan.
14. Al-Thabrani dalam al-Awsath.
15. Al-Hakim dalam al-Mustadarak, juz 3, hlm. 150, dan juz 2, hlm. 343.
16. Sulaiman al-Hanafi al-Qunduzi dalam Yanabi'ul Mawaddah, bab 4, dan 56.
17. Al-Hamdani dalam Mawaddah al-Qubra al-Mawaddah al-Tsaniyah wa al-Tsaniyah 'Asyrata.
18. Ibn Hajar dalam al-Shawa'iq al-Muhriqah, hlm. 234
19. Al-Thabari dalam kitab tafsirnya dan tarikhnya.
20. Al-Kunuji al-Syafi'i dalam Kifayah al-Thalib, bab 100.
dan masih banyak lagi.


Imam Muhammad bin Idris al-Syafi'i (Imam Syafi'i) memberikan isyarat terhadap kesahihan hadis al-Safinah ini dengan melantunkan syair yang dikutip oleh Allamah al-Ajili dalam Dzakih al-Mal.

Ketika kulihat telah lewat pada manusia
berbagai mahzab yang mengarungi lautan kesesatan dan kebodohan
Dengan nama Allah, maka kunaiki perahu yang dapat menyelamatkan
Mereka adalah Ahlul Bait al-Mustafa penutup para rasul
Aku berpegang teguh kepada tali Allah,
kepada kepemimpinan mereka
Seperti yang telah diperintahkan kepada kita
untuk berpegang teguh kepada tali Allah
Ketika umat beragama terpecah menjadi tujuh puluh kelompok
Melebihi apa yang dijelaskan dalil naqli
Tidak ada yang selamat dari kelompok - kelompok itu,
kecuali satu kelompok.
Katakanlah kepadaku, kelompok yang menjadi harapan itu
Apakah keluarga Muhammad berada dalam kelompok yang akan hancur
Atau dalam kelompok yang berlepas diri dari mereka,
katakanlah kepadaku
Jika kamu berkata,'Dalam kelompok yang akan hancur,'
maka kamu tidak berlaku adil
Karena Pemimpin kaum berasal dari mereka
Aku rela dengan mereka, keselamatanku tidak akan hilang
dibawah perlindungan mereka
Aku rela mengangkat Ali dan keturunannya sebagai Imam
Dan kamu berada dalam kelompok yang akan binasa.

Kita lihat dalam Syair tersebut bahwa Imam Syafi'i sendiri mengakui ke-Imaman Imam Ali bin Abi Thalib as dan keturunannya. Lalu Siapa Imammu?

“Barangsiapa yang mati tanpa mengetahui dan taat kepada Imam zamannya, maka dia mati dalam keadaan jahiliyyah.”
(HR.Muslim ; Shahih Muslim jilid 6, hal.22 ; Sunan al Baihaqi jilid 8 hal.156 ; Tafsir Ibnu Katsir jilid 1, hal.517 ; al Majma al Haitsami jilid 5, hal.218 ; Sunan Abu Daud ; Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 3, hal.446 ; dan lain-lain)

Ditengah penantian singkat ini mengapa kita masih saja dibutakan oleh dunia yang Fana ini, Bukankah Rasulullah Saww Nabi penutup Akhir Zaman ? dan bukankah Imam Mahdi as Tinggal menunggu kemunculan kembalinya bersama Nabi Isa as ?

Firman Allah, “Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al-An’am: 158).

Firman Allah, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu.” (QS. Al-An’am: 158).

Firman Allah, “Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata, ‘kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah’. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.” (QS. Al-Mu’min: 84-85).

Firman Allah, “Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari Kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.” (QS. Az-Zukhruf: 66). Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar