Sabtu, 04 Juli 2009

Keutamaan Bulan Rajab

Lihat: Lengkap | Ringkas

* Catatan Alfan Arrasuli
* Catatan Tentang Alfan Arrasuli

Hadist al Safinah
Bagikan
Kemarin jam 5:40
Rasulullah Saww bersabda. "Permisalan Ahlul Baitku seperti perahu Nuh. Barang siapa menaikinya akan selamat, dan barang siapa meninggalkannya akan binasa."

1. Ahmad bin Hanbal. Musnad: juz 3, hlm. 13, 17, 26
2. Al-Hafizh Abu Na'im dalam Hilyat al-Awliya: juz 4, hlm. 306
3. Ibn 'Abdul Barr dalam al-Isti'ab.
4. Al-Khatib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad: juz 12, hlm. 91.
5. Muhammad bin Thalhah al-Syafi'i dalam Mathalib al-Su'ul, hlm. 20.
6. Ibn al-Atsir al-Jawzi dalam al-Nihayah, dalam lafazh zakhkha.
7. Sabth Ibn al-Jawzi dalam Tadzkirah Khawwash al-Ummah hlm. 323.
9. Ibn al-Shabbagh al-Maliki dalam al-Fushul al-Muhimmah hlm. 8.
10. Al-Samhudi dalam Tarikh al-Madinah.
11. Al- Sayyid Mu'min al-Syabalanji dalam Nurul Abshar hlm. 105.
12. Al-Imam al-Fakhrurazi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghayb dalam ayat al-Mawaddah.
13. Al-Suyuthi dalam al-Durr al-Mantsur dalam menafsirkan ayat, Dan ingatlah ketika Kami berfirman, 'Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai.' (QS Al-Baqarah [2]:58).
13. Al-Tsalabi dalam tafsir Kasyful Bayan.
14. Al-Thabrani dalam al-Awsath.
15. Al-Hakim dalam al-Mustadarak, juz 3, hlm. 150, dan juz 2, hlm. 343.
16. Sulaiman al-Hanafi al-Qunduzi dalam Yanabi'ul Mawaddah, bab 4, dan 56.
17. Al-Hamdani dalam Mawaddah al-Qubra al-Mawaddah al-Tsaniyah wa al-Tsaniyah 'Asyrata.
18. Ibn Hajar dalam al-Shawa'iq al-Muhriqah, hlm. 234
19. Al-Thabari dalam kitab tafsirnya dan tarikhnya.
20. Al-Kunuji al-Syafi'i dalam Kifayah al-Thalib, bab 100.
dan masih banyak lagi.


Imam Muhammad bin Idris al-Syafi'i (Imam Syafi'i) memberikan isyarat terhadap kesahihan hadis al-Safinah ini dengan melantunkan syair yang dikutip oleh Allamah al-Ajili dalam Dzakih al-Mal.

Ketika kulihat telah lewat pada manusia
berbagai mahzab yang mengarungi lautan kesesatan dan kebodohan
Dengan nama Allah, maka kunaiki perahu yang dapat menyelamatkan
Mereka adalah Ahlul Bait al-Mustafa penutup para rasul
Aku berpegang teguh kepada tali Allah,
kepada kepemimpinan mereka
Seperti yang telah diperintahkan kepada kita
untuk berpegang teguh kepada tali Allah
Ketika umat beragama terpecah menjadi tujuh puluh kelompok
Melebihi apa yang dijelaskan dalil naqli
Tidak ada yang selamat dari kelompok - kelompok itu,
kecuali satu kelompok.
Katakanlah kepadaku, kelompok yang menjadi harapan itu
Apakah keluarga Muhammad berada dalam kelompok yang akan hancur
Atau dalam kelompok yang berlepas diri dari mereka,
katakanlah kepadaku
Jika kamu berkata,'Dalam kelompok yang akan hancur,'
maka kamu tidak berlaku adil
Karena Pemimpin kaum berasal dari mereka
Aku rela dengan mereka, keselamatanku tidak akan hilang
dibawah perlindungan mereka
Aku rela mengangkat Ali dan keturunannya sebagai Imam
Dan kamu berada dalam kelompok yang akan binasa.

Kita lihat dalam Syair tersebut bahwa Imam Syafi'i sendiri mengakui ke-Imaman Imam Ali bin Abi Thalib as dan keturunannya. Lalu Siapa Imammu?

“Barangsiapa yang mati tanpa mengetahui dan taat kepada Imam zamannya, maka dia mati dalam keadaan jahiliyyah.”
(HR.Muslim ; Shahih Muslim jilid 6, hal.22 ; Sunan al Baihaqi jilid 8 hal.156 ; Tafsir Ibnu Katsir jilid 1, hal.517 ; al Majma al Haitsami jilid 5, hal.218 ; Sunan Abu Daud ; Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 3, hal.446 ; dan lain-lain)

Ditengah penantian singkat ini mengapa kita masih saja dibutakan oleh dunia yang Fana ini, Bukankah Rasulullah Saww Nabi penutup Akhir Zaman ? dan bukankah Imam Mahdi as Tinggal menunggu kemunculan kembalinya bersama Nabi Isa as ?

Firman Allah, “Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al-An’am: 158).

Firman Allah, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu.” (QS. Al-An’am: 158).

Firman Allah, “Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata, ‘kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah’. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.” (QS. Al-Mu’min: 84-85).

Firman Allah, “Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari Kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.” (QS. Az-Zukhruf: 66). Wallahu a’lam.


Ditulis pada hari Jumat · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 8 orang lainnya menyukai ini.
8 orang menyukai ini.
Eko Putro
Eko Putro pada 04 Juli 5:41
Kewajiban Ikut Ahlulbayt a.s.
Tampilkan 12 komentar lainnya...
Eko Putro
Eko Putro pada 04 Juli 17:46
Hanya Ali a.s. yang dapat memberikan itu semua....
Irfan Darsina
Irfan Darsina pada 05 Juli 7:46
Seorang mukmin adalah orang yang tetap mencintai Imam Ali as kendati Imam as memotong tangannya.
Seorang munafik adalah orang yang tetap membenci Imam Ali as kendati Imam as memberinya segunung emas.

Yaa Allah Yaa Rabb, jadikan hambaMu yg hina ini tetap mencintai beliau as hingga kelak daku berkesempatan menyentuh ujung jubahnya .... Allahumma shali ala muhammad wa ali muhammad.
Tulis komentar...
Sebagian hadist Rasulullah Saww mengenai Syiah Imam Ali as
Bagikan
Jum pukul 5:13




Dalam khutbahnya Rasulullah Saww bersabda, "Wahai manusia, barang siapa membenci kami, Ahlul Bait, Allah akan mengumpulkannya pada hari Kiamat sebagai Yahudi." Jabir bin Abdullah bertanya, "Wahai Rasulullah, walaupun ia mengerjakan puasa dan shalat?" Beliau menjawab, "Sekalipun ia mengerjakan puasa dan shalat dan menyatakan dirinya sebagai Muslim. Dengan demikian, siapa yang menumpahkan darahnya, hendaklah ia membayar jizyah dan mereka itu kecil. Kepadaku diumpamakan umatku dengan buah tin, lalu para pembawa bendera berlalu di hadapanku. Maka aku memohon ampunan untuk Ali dan Syiahnya."
(Majma al-Zawaid karya al - Haitsami)

Anas meriwayatkan dari Rasulullah Saww : Beliau bersabda, " Mengabarkan kepadaku Jibril dari Allah Swt. bahwa Allah Swt mencintai Ali dengan kecintaan yang tidak diberikan kepada para malaikat, para nabi, dan para rasul. Tidak ada tasbih yang ditujukan kepada Allah, melainkan darinya Dia menciptakan satu malaikat yang memohonkan ampunan bagi orang yang mencintainya dan Syiahnya hingga hari kiamat.
(Al - Manaqib al - Murtadhawiyah, hlm 116 karya Allamah al Kasyafi al - Turmudzi : Yanabi al-Mawaddah hlm 256, karya Allamah al-Qanduzy al-Hanafi)

Rasulullah Saww bersabda, "Pada hari kiamat, manusia dipanggil dengan nama mereka dan nama ibu mereka kecuali orang ini -Yakni Ali- dan Syiahnya. Mereka dipanggil dengan nama mereka dan nama bapak mereka karena kesahihan kelahiran mereka."
(Muruj al-Dzahab, juz 2, hlm 51)

Rasulullah Saww bersabda, "Wahai Ali, engkau dan syiahmu kembali kepadaku di al-Hawdh dengan rasa puas dan wajah yang putih. Sedangkan musuh - musuh mereka kembali ke al-Hawdh dalam kehausan."
(Al-Shawa'iq al-Muhriqah, hlm. 66, cet al-Maimanah, Mesir)

Rasulullah Saww bersabda kepada Ali, "... dan syiahmu berada di atas mimbar - mimbar dari cahaya dengan wajah putih di sekelilingku. Aku memberikan syafaat kepada mereka. Mereka kelak di surga bertetangga denganku."
(Kifayah al-Thalib, hlm. 135)

Rasulullah Saww bersabda, "Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Husain adalah buahnya, dan syiah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik."
(Kifayah al-Thalib, hlm.98 sanad dari Ashim bin Dhumrah dari Imam Ali as)

Rasulullah Saww bersabda, "Janganlah kalian merendahkan Syiah Ali, karena masing - masing dari mereka diberi syafaat seperti untuk Rabi'ah dan Mudhar."
(Al-Hakim dalam al-Mustadarak 3/160; Ibn Asakir dalam Tarikh-nya 4/318; Muhibuddin dalam al-Riyadh al-Nadhrah, 2/253; Ibn al-Shabagh al-Maliki dalam al-Fushul al-Muhimmah, 11; al Shafuri dalam Nazhah al-Majalis, 2/222; Allamah al-Qanduzi al-Hanafi dalam Yanabi al Mawaddah, hlm.257 cet.Istanbul; Allamah al Hindi dalam Intiha al-Afham, hlm.19, cet.Lucknow)

Rasulullah Saww bersabda, "Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, al-Hasan, dan al-Husain. keturunan kita menyusul dibelakang kita. Istri - istri kita menyusul di belakang keturunan kita, dan Syiah kita di kanan dan kiri kita."
(Tarikh Ibn Asakir, 4/318)

Rasulullah Saww bersabda kepada Ali, "Engkau dan syiahmu berada di surga."
(Tarikh al Baghdad, juz 12, hlm. 289)

Rasulullah Saww memandang kepada Ali bin Abi Thalib as dan bersabda, "Orang ini dan syiahnya adalah orang - orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat."
(Tadzkirah al-Khawwash karya Sabath bin al-Jawzi, hlm. 59, cet. Aljir, sanad Abu Sa'id al-Khudri)

Rasulullah Saww bersabda kepada Ali, "Telah berbohong orang yang telah mengakui membenci kamu dan mencintaiku"
(Ibnu Maghazali : Manaqib, sanad Anas bin Malik. Hasnawiyah : darr bahri al-manaqib, dari Ahmad bin Mazhfar sanad Anas bin Malik)

Rasulullah Saww bersabda, "Wahai Ali, Barangsiapa mengakui dia telah mencintai aku padahal ia membenci engkau, dia adalah pendusta."
(Syaikhul Islam al-Humawaini : fara'id al-samthin, sanad dari Abdul Malik bin Amir, dari Anas. Allamah al-Dzahabi : mizan al-i'tidal, juz pertama, hlm. 251, riwayat Abdul Malik dari Anas. Ibn Hajar al-Haitsami : lisan al-Mizan, juz kedua, hlm 285. Allamah al-Kinji : kifayatu al-Thalib, bab 82, sanad Ummu Salamah. Ibnu Katsir : al-Bidayah wa al-Nihayah, juz 7, hlm. 354, sanad Ummu Salamah)

Rasulullah Saww bersabda, "Barangsiapa mengaku telah beriman kepadaku, dan terhadap apa yang kuberikan, dan dia membenci Ali, maka dia telah berdusta dan tidaklah ia memiliki Iman sedikitpun."
(Khatib Muwaffiq bin Ahmad al-Khawarizmi : al-Manaqib, hlm. 45, cet Tabriz, sanad Abdullah bin Mas'ud. Ibnu Katsir al-Damasyqi : al-Bidayah wa al-Inayah, juz 7, hlm. 354, sanad ibn Mas'ud. Allamah al- Amrutusri : arjah al-Mathalib, hlm 519, cet Lahore, sanad Ibn Mas'ud)

Rasulullah Saww bersabda, "Ali adalah sebaik - baik mahkluk. Barang siapa meragukannya maka ia telah kafir."
(al-Hafizh Khatib al-Baghdadi : Tarikh Baghdad, juz 7, hlm. 321, cet al-Sa'adah, Mesir, sanad Jabir)

Rasulullah Saww bersabda, "Ali adalah sebaik - baik mahkluk. Barangsiapa menentangnya, dia telah kafir."
(Ijma semua kalangan Sunni - Syiah. Sayyid al Basyar)

Rasulullah Saww bersabda, "Barangsiapa belum mengatakan bahwa adalah Ali sebaik - baik makhluk, maka ia telah kafir."
(al-Humaini : Fara'id al Samthin sanad Abdullah bin Ali bin Daighaim. Al Hafizh Ibnu Hajar al- Atsqalani : Tahzibu al Tahzib, juz 9, hlm 419, cet Haidar Abad)

Rasulullah Saww bersabda, "Tidak ada orang yang mencintaimu kecuali ia adalah Mukmin dan bertaqwa. Tidak ada yang membencimu kecuali orang yang berbuat maksiat yang akan binasa."

(Hafidz ibn Majah : Sunan al-Mustafa, juz 1, hlm. 55, cet Mathba'ah al-Ta'ziah, Mesir, Hafidz al-Turmudzi : Shahih, juz 13, hlm. 177, cet al-Shawi, Mesir. al-Nasa'i : Kasha'ish, hlm. 7, cet al-Taqaddum, Mesir. Hafizh Abdurrahman bin Ali bin Hatim : 'Ilalu al-Hadist, juz 2, hlm. 400, cetakan al-Salafiyah, Mesir, al-Hakim : Ma'rifatu al-Hadist, hlm.180, cet Cairo. Hafizh Abu Na'im : Hilaytu al-Auliya, juz 4, hlm. 185, cetakan al Sa'adah, Mesir, riwayat dari Imam Ali as dikatakan bahwa hadist ini Shahih muttafaq 'alaih. Hafidz al-Baihaqi : al-Sunan, juz 2, hlm. 271, Mesir. Khatib al- Baghdadi : Tarikh, juz 2, hlm. 255, cet al Sa'adah, Mesir dan diriwayatkan dengan jalan lain di dari kitab yang sama, dalam juz 8, hlm. 418, dariperiwayat ketigadalam juz 14, hlm. 426, riwayat ke empat dalam kitab Muwadhdhihu al-Jami' wa al-Tafriq, hlm. 468, cet Haidar Abad. Ibnu Abdu al-Barr : al-Isti'ab, juz 2, hlm. 461, cet Haidar Abad, al-Qadhi Muhammad bin Abi Ya'la : Thabaqat al-Hanabilah, juz 1, hlm. 320, cet Cairo, Allamah al-Baghawi : Mashahibu al-Sunnah, juz 1, hlm. 201, cet al-Khairiyah Mesir. Khatib al-Muwaffiq bin Ahmad al-Khawarizmi : al-Manaqib, juz 228, cet Tibriz, Sanad Imam Ali as)

Rasulullah Saww bersabda, " Akan datang fitnah sepeninggalku. Apabila keadaan itu menimpa kalian, berpegang teguhlah kepada Ali bin Abi Thalib, karena sesungguhnya dia adalah orang yang pertama beriman kepadaku, yang pertama menjabat tanganku di hari kiamat kelak, dialah orang yang paling jujur, pembeda antara kebenaran dan kebatilan, pemimpin bagi kaum Mukmin, sedangkan harta benda menjadi pemimpin bagi orang - orang Munafik."
(Ibnu Hajar : al-Ishabah, juz 7, hlm. 168, dikeluarkan oleh Abu Ahmad dan Ibnu Munnadah dan lainnya yang bersumber dari Ishaq bin Basyar al-Asadi dari Khalid bin al-Harits dari 'Auf dari Hasan dari Abu Laila al-Ghafariyah)

dan masih banyak lagi.
Ditulis pada hari Kamis · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 10 orang lainnya menyukai ini.
10 orang menyukai ini.
Eko Putro
Eko Putro pada 03 Juli 5:36
Alquran dan ahlulbayt adalah dua pusaka berharga yang harus kita teladani dan jaga.
Tampilkan 15 komentar lainnya...
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 05 Juli 3:42
Adapun hadist yang memiliki lafal - lafal yang berbeda namun maknanya sama.

Rasulullah Saww bersabda,"Telah berbohong orang yang telah mengakui bahwa ia membenci kamu dan mencintaiku."
(Ibnu Maghazali : Manaqib, sanad Anas bin Malik)
... Baca Selengkapnya
akan saya tambahkan pada notes :)
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 05 Juli 5:21
Rasulullah Saww bersabda, " Akan datang fitnah sepeninggalku. Apabila keadaan itu menimpa kalian, berpegang teguhlah kepada Ali bin Abi Thalib, karena sesungguhnya dia adalah orang yang pertama beriman kepadaku, yang pertama menjabat tanganku di hari kiamat kelak, dialah orang yang paling jujur, pembeda antara kebenaran dan kebatilan, pemimpin bagi... Baca Selengkapnya kaum Mukmin, sedangkan harta benda menjadi pemimpin bagi orang - orang Munafik."
(Ibnu Hajar : al-Ishabah, juz 7, hlm. 168, dikeluarkan oleh Abu Ahmad dan Ibnu Munnadah dan lainnya yang bersumber dari Ishaq bin Basyar al-Asadi dari Khalid bin al-Harits dari 'Auf dari Hasan dari Abu Laila al-Ghafariyah)
Tulis komentar...
Amalan Praktis pada Layâlil Bidh (13, 14, 15) Rajab
Bagikan
Jum pukul 4:01
Kini kita telah memasuki 3 Juli = 10 Rajab 1430 H. Sebentar lagi kita akan memasuki
Layâlil Bidh (malam-malam purnama): malam ke13, 14 dan 15. Yakni saat-saat bertemunya dua keutamaan: keutamaan Layâlil bidh dan keutamaan bulan Rajab.

Layâlil Bidh Rajab 1430 H bertepatan:
6 Juli = 13 Rajab
7 Juli = 14 Rajab
8 Juli = 15 Rajab

Bagi orang-orang yang sibuk, setidaknya mengheningkan pikiran dan mengkhusukkan hati beberapa menit, di dalam mobil, meja kerja di depan computer atau notebook, guna menghormati hadirnya malam-malam yang mulia di bulan yang mulia.

Bersama tenggelamnya matahari di ufuk barat pada Layâlil bidh, dalam keheningan dan kekhusukan kita sampaikan shalawat dan salam kepada Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Lalu membaca Fatihan untuk mereka, orang tua kita, kerabat dan sahabat kita kaum muslimin dan mukmin. Kemudian membaca dengan hikmat doa berikut:

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Allâhumma innî as-aluka shabrasy syâkirîn laka, wa ‘amalal khâifina minka, wa yaqînal ‘abidîna laka. Allâhumma Antal ‘Aliyyul ‘Azhîmu, wa ana ‘abdukal bâisul faqîr. Antal ghaniyyul Hamîd, wa anal ‘abdudz dzalîl. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi wamnun bighinâka ‘alâ faqrî, wa bihilmika ‘alâ jahlî, wa biquwwatika ‘alâ dha’fi, yâ Qawiyyu yâ ‘Azîzu. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihil awshiyâil mardhiyyîna, wakfinî ma ahammanî min amrid dun-yâ wal-âkhirah yâ Arhamar râhimîn.

Dengan asma AllahYang Maha Pengasih Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur kepada-Mu,
amal orang-orang takut pada-Mu, dan keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu.
Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung, sementara aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir. Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sementara aku adalah hamba-Mu yang hina.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya,
karunikan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku, kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya para washi yang diridhai, cukupi apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

Yâ Man arjûhu likulli khayrin, wa âmana sakhathahu ‘inda kulli syarrin, yâ May yu’thil katsîr bil qalîl, yâ May yu’thî man sa-alahu, yâ May yu’thî mallam yas-alhu wa mallam ya’rifhu tahannunan minhu wa rahmatan. A’thinî bimas-alatî iyyâka jamî’a khayrid dun-yâ wa jamî’a khayral âkhirag, washrif ‘annî bimas-alati iyyâka jamî’a syarrid dun- syarrid dun-yâ wa syarral âkhirah, fainnahu ghayru manqûshin mâ a’thayta, wa zidnî min fadhlika yâ Karîm.

Wahai Yang selalu kuharapkan dalam semua kebaikan, Yang Menyelamatkan dari murka-Nya saat aku berada dalam keburukan.
Wahai Yang Memberi karunia yang banyak dengan amalku yang sedikit,
Wahai Yang Memberi orang yang memohon kepada-Nya,
Wahai Yang Memberi orang yang tidak memohon kepada-Nya dan belum mengenal rahmat dan kasih sayang-Nya.
Karuniakan padaku apa yang kumohon pada-Mu agar aku memperoleh semua kebaikan dunia dan akhirat.
Jauhkan dariku semua keburukan dunia dan akhirat, yang kumohon pada-Mu, Sesungguhnya tidak akan mengurangi karunia-Mu apa yang telah Kau berikan, maka tambahkan padaku dari karunia-Mu wahai Yang Maha Mulia.
(Doa di bulan Rajab)

Sumber Bpk Syamsuri Rifai
http://www.facebook.com/profile.php?id=1071108775#/note.php?note_id=122223483851&ref=mf
Diperbarui pada hari Kamis · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 3 orang lainnya menyukai ini.
3 orang menyukai ini.
Andi Azwar
Andi Azwar pada 03 Juli 7:13
InsyaAllah diamalin...
Kie Koala
Kie Koala pada 03 Juli 18:58
Moga gag lupa.
Tulis komentar...
Inikah perlakuan yang Pantas bagi Keluarga Rasulullah Saww?
Bagikan
Kam pukul 6:49
"Janganlah kalian mengira bahwa orang - orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup di sisi Tuhan mereka dengan diberi rezeki" (QS A li Imron 3:169)





"Makam - makam yang mengandung sejarah
Harus dijaga dari perbuatan orang - orang jahat
Katakanlah kepada orang yang telah menghancurkan makam mereka
Bahwa ia akan dimasukan ke dalam api neraka
Tahukah engkau makam siapa yang ia hancurkan?
Adalah tempat para malaikat turun beriringan"

Mereka bershalawat kepada Rasulullah Saww dan Keluarganya dalam ucapan namun hatinya tidak.

Diperbarui pada hari Rabu · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 4 orang lainnya menyukai ini.
4 orang menyukai ini.
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 02 Juli 11:11
Mengapa makam keluarga Rasulullah Saww bernasib seperti ini? Alasan seperti apa lagi yang bisa menjawab?
Tampilkan 6 komentar lainnya...
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 04 Juli 10:39
jika berurusan dengan keluarga Rasulullah Saww mereka menganggapnya bid'ah jika tentang kerabat atau keluarga mereka sendiri mereka membolehkannya.. :(( apa itu cinta dan makna shalawat?
Andi Azwar
Andi Azwar pada 04 Juli 22:07
mereka lebih menikmati kong-kow bareng zionist...ketimbang " kong-kow " bareng keluarga Rasulullah SAWW...
Tulis komentar...
Berkata Zamakhsyari
Bagikan
Kam pukul 6:14


Jika mereka bertanya tentang mahzabku aku akan sembunyikan
Menyembunyikannya bagiku lebih selamat
Jika kukatakan pengikut Hanafi, mereka mengatakan
Aku membolehkan arak, minuman yang diharamkan
Jika kukatakan pengikut Maliki, mereka mengatakan
Aku membolehkan memakan anjing
Jika kukatakan pengikut Syafii, mereka mengatakan
Aku membolehkan menikahi anak perempuan, padahal dia diharamkan
Jika kukatakan pengikut Hanbali, mereka mengatakan
Aku mengatakan Tuhan tidak muhallil dan mujassim
Jika kukatakan pengikut Ahli Hadist dan pendukungnya
Mereka mengatakan Ya ba sin nun tak bisa dipahami maknanya
Aku kaget dengan zaman sekarang dan penduduknya
Tidak ada seorang pun yang selamat dari gunjingan manusia
Zaman mengakhirkanku dan mendahulukan kelompok lain
Padahal mereka tidak tahu dan aku tahu



al Kasyasyaf, juz 3 halaman 301, Jarullah Zamakhsyari
Diperbarui pada hari Rabu · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 3 orang lainnya menyukai ini.
3 orang menyukai ini.
Muhammad A'li Husein
Muhammad A'li Husein pada 03 Juli 3:14
Beruntunglah Anjing karena mencintai Ashabul kahfi...Bagaimana mungkin Aku celaka karena mencintai keluarga Nabi....
Tulis komentar...
Surat Imam Ali bin Abi Thalib as kepada Malik Al Asytar ra
Bagikan
01 Juli 2009 jam 22:38
Ketahuilah, wahai Malik, bahwa saya telah mengutus Anda ke suatu daerah di mana sebelumnya telah ada pemerintah-pemerintah, yang adil maupun lalim. Sekarang rakyat akan melihat tindakan-tindakan Anda se-bagaimana Anda dahulu melihat tindakan-tindakan para penguasa sebelum Anda, dan mereka (rakyat) akan mengecam Anda sebagaimana Anda dahulu mengecam mereka (para penguasa). Sesungguhnya, orang bajik diketahui dengan reputasi yang Allah edarkan bagi mereka melalui lidah hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, koleksi yang terbaik pada Anda hendaklah mempakan koleksi amal baik. Maka kuasailah hawa nafsu Anda dan kekanglah hati Anda dari melakukan apa yang haram bagi Anda, karena mengendalikan hati berarti menahannya di tengah antara apa yang disukainya dan yang tidak disukainya.

Biasakanlah hati Anda dengan belas kasihan bagi rakyat Anda dan kasih sayang dan keramahan bagi mereka. Jangan berdiri di atas mereka seperti hewan rakus yang merasa cukup untuk menelan mereka, karena mereka itu adalah salah satu dari dua jenis, saudara Anda dalam agama atau sesama Anda dalam ciptaan. Mereka akan melakukan kekeliman dan menghadapi kesalahan. Mereka mungkin bertindak salah, dengan sengaja atau karena lalai. Maka ulurkanlah kepada mereka keampunan dan maaf Anda, sebagaimana Anda menyukai Allah mengulurkan keampunan dan maaf-Nya kepada Anda, karena Anda di atas mereka dan imam Anda yang bertanggung jawab adalah di atas Anda, sementara Allah di atas orang yang telah mengangkat Anda. la (Allah) menghendaki Anda mengelola urusan mereka (rakyat) dan menguji Anda melalui mereka.

Jangan tempatkan diri Anda untuk memerangi Allah karena Anda tidak berdaya di hadapan kekuasaan-Nya dan Anda tak dapat berbuat tanpa keampunan dan belas kasih-Nya. Jangan menyesal karena memaafkan atau berbelas kasih ketika menghukum. Jangan bertindak tergesa-gesa selagi marah apabila Anda dapat beroleh jalan keluar darinya. Jangan katakan, "Saya telah diberi wewenang; saya harus ditaati bilamana saya memerintah", karena hal itu menimbulkan kebingungan dalam hati, melemahkan agama dan membawa orang ke dekat keruntuhan. Apabila wewenang di mana Anda ditempatkan menimbulkan kebanggaan atau kesombongan dalam diri Anda maka tengoklah besamya kerajaan Allah atas Anda, dan kekuasaan-Nya; kekuasaan serupa itu bahkaa tidak Anda miliki atas diri Anda sendiri. Ini akan memutuskan kesombongan Anda, mengobati Anda dari temperamen Anda yang tinggi dan mengembalikan Anda kepada kebijaksanaan Anda yang telah pergi menjauh dari Anda.

Hati-hatilah tentang membandingkan diri Anda dengan Allah dalam kebesaran-Nya atau menyerupakan diri Anda kepada-Nya dalam kekuasaan-Nya, karena Allah menghinakan setiap pengaku akan kekuasaan dan mengaibkan sedap orang yang sombong.

Berlaku adillah bagi Allah dan berlaku adillah kepada rakyat, terhadap diri Anda, kerabat Anda dan orang-orang dari rakyat Anda yang bagi mereka Anda mempunyai kesukaan, karena apabila Anda tidak berbuat demikian maka Anda akan menjadi penindas, dan bilamana seseorang menindas hamba-hamba Allah, maka sebagai ganti hamba-hamba-Nya, Allah menjadi lawannya, dan apabila Allah adalah lawan seseorang, la memijak-mijak hujahnya: dan ia akan tinggal dalam keadaan berperang dengan Allah hingga ia menyerah dan bertaubat. Tak ada yang lebih menjurus kepada penghapusan karunia Allah atau mempercepat pembalasan-Nya ketimbang keberlanjutan dalam penindasan, karena Allah mendengar doa orang yang tertindas, dan mengintai para penindas.
Memerintah Haruslah Demi Kebaikan Rakyat secara Keseluruhan

Jalan yang paling Anda hasratkan haruslah jalan yang paling adil bagi hak, yang paling universal menurut keadilan, dan yang paling komprehensif berkenaan dengan persetujuan di kalangan orang-orang di bawah Anda, karena perselisishan di antara rakyat umum menyapu habis hujah-hujah para pemimpin, sementara perselisihan para pemimpin dapat diabaikan bilamana dibandingkan dengan persetujuan rakyat umum. Tak ada seorang di antara orang-orang di bawah Anda yang lebih memberatkan kepada si pemimpin dalam kesenangan hidup, kurang membantu dalam kesukaran, lebih tak menyenangkan dalam perlakuan adil, lebih licik dalam meminta anugerah, lebih sedikit bersyukur pada saat pemberian, lebih sedikit menghargai penalaran pada saat penolakan, dan lebih lemah dalam kesabaran pada saat kehidupan yang tak menyenangkan, selain para kepala. Rakyat umum dari umatlah yang merupakan tiang-tiang agama, kekuatan Muslim dan pertahanan terhadap musuh. Karena itu, andalan Anda haruslah kepada mereka dan kecenderungan Anda bersama mereka.

Di antara bawahan Anda, yang paling jauh dari Anda dan yang terburuk di antara mereka dalam pandangan Anda hendaklah orang yang mencari-cari kekurangan rakyat, karena rakyat mempunyai kekurangan-kekurangan, dan si pemimpinlah yang paling tepat untuk menutupinya. Janganlah membukakan barang sesuatu yang tersembunyi dari Anda, karena kewajiban Anda ialah memmperbaiki apa yang nyata pada Anda, sementara Allah akan mengurusi apa yang tersembunyi dari Anda. Oleh karena itu tutuplah kekurangan-kekurangan itu sejauh kemampuan Anda;Allah akan menutupi kekurangan-kekurangan Anda yang Anda mau tetap tertutup dari rakyat Anda. Orakkanlah setiap simpul kebencian pada rakyat dan putuskanlah dari diri Anda penyebab setiap pennusuhan. Jangan bergegas untuk mendukung seorang penggunjing, karena penggunjing adalah penipu walaupun ia nampak sebagai orang yang bermaksud baik.
Tentang para Penasihat

Janganlah memasukkan di antara orang-orang yang Anda mintai nasihat orang kikir yang akan menahan Anda dari bermurah hati dan mengingat-ingatkan Anda terhadap kemelaratan, jangan pula orang pengecut yang akan membuat Anda merasa terlalu lemah untuk urusan Anda, jangan pula orang serakah yang akan menjadikan indah bagi Anda pengumpulan harta dengan cara-cara buruk. Karena, walaupun kikir, pengecut dan serakah adalah sifat-sifat yang berbeda, namun semuanya jamak dalam mempunyai suatu gagasan tak benar tentang Allah.

Menteri yang terburuk bagi Anda ialah yang telah menjadi menteri bagi orang-orang jahat sebelum Anda, dan yang bergabung dengan mereka dalam dosa. Oleh karena itu, mereka tak boleh menjadi orang utama Anda, karena mereka adalah pembantu para pendosa dan saudara para penindas. Anda dapat memperoleh para pengganti yang baik bagi mereka, yang akan seperti mereka dalam pandangan dan pengaruhnya, sementara ddak seperti mereka dalam dosa dan kejahatan. Mereka belum pemah membantu penindas dalam penindasannya atau pendosa dalam perbuatan dosanya. Mereka akan memberi Anda gangguan yang paling sedikit dan dukungan yang terbaik. Mereka akan sangat bertenggang rasa kepada Anda dan yang paling kurang cenderung kepada orang lain. Oleh karena itu, jadikanlah mereka sahabat Anda yang utama secara pribadi maupun di hadapan umum.

Kemudian hendaklah lebih Anda sukai di antara mereka orang yang secara terbuka mengatakan kebenaran-kebenaran yang lebih baik di hadapan Anda dan yang paling sedikit mendukung Anda dalam tindakan-tindakan Anda yang tidak disukai Allah bagi para sahabat-Nya, walaupun semua itu mungkin sesuai dengan keinginan Anda. Bergaullah Anda dengan orang-orang takwa dan benar; kemudian didiklah mereka agar mereka tidak memuji Anda atau menyenangkan Anda karena alasan suatu tindakan yang tidak Anda lakukan, karena kelebihan pujian menimbulkan kebanggaan dan mendorong Anda ke dekat kesombongan.

Yang bajik dan yang jahat tak boleh berada dalam keudukan yang sama di hadapan Anda, karena ini berarti menahan si bajik dari kebajikan dan membujuk si jahat kepada kejahatan. Tempatkanlah setiap orang pada kedudukkannya sendiri. Anda harus mengetahui bahwa hal yang paling menjumskan kepada kesan baik tentang si pemimpin kepada rakyatnya adalah bahwa ia harus mengulurkan perilaku baik kepada mereka, meringankan kesukaran-kesukaran mereka, dan mengelak dari menempatkan mereka pada kesusahan yang tak tertanggungkan. Oleh karena itu, dalam hal ini Anda harus mengikuti suatu jalan yang dengan itu Anda akan meninggalkan kesan yang baik pada rakyat Anda, karena gagasan-gagasan yang baik seperti itu akan melegakan Anda dari kecemasan-kecemasan besar. Sesungguhnya yang paling pantas mendapatkan kesan baik tentang Anda adalah orang yang kepadanya perilaku Anda tidak baik.

Jangan putuskan kehidupan baik yang dilakukan rakyat yang lebih dahulu dari umat ini, yang karenanya terdapat persatuan umum dan melaluinya rakyat makmur. Janganlah membarui sesuatu garis tindakan yang merusak cara-cara lama ini, karena (dalam hal itu) ganjaran bagi orang-orang yang telah memapankan jalan-jalan itu akan berlanjut, tetapi beban karena memutuskannya akan jatuh pada Anda. Teruskan percakapan Anda dengan para ulama, dan diskusi-diskusi dengan para bijaksanawan untuk menstabilkan kemakmuran wilayah di bawah (wewenang) Anda, dan untuk meneruskan apa yang dengannya rakyat sebelumnya tetap tabah.
Berbagai Golongan Rakyat

Ketahuilah bahwa rakyat terdiri berbagai golongan. yang masing-masingnya hanya (dapat) mencapai kemakmurannya dengan bantuan yang lain, dan mereka tidak terlepas antara satu sama lain. Di antaranya adalah tentara Allah, lalu para pegawai sekretariat dari kalangan rakyat umum, lalu yang menjalankan pengadilan, lalu orang yang telibat dalam urusan hukum dan Ketertiban, kemudian para pembayar pajak kepala (jizyah) dan kharâj dari kalangan kafir yang dilindungi dan kaum Muslim, kemudian ada para pedagang dan tukang, kemudian kalangan paling rendah, fakir miskin. Allah telah menetapkan bagian dari setiap orang dari mereka dan telah menetapkan ketentuan-ketentuan-Nya tentang batas-batas masing-masingnya dalam Kitab-Nya (Al-Qur'an) dan sunah.

Tentara, atas rahmat Allah, adalah ibarat benteng bagi rakyat, perhiasan bagi penguasa, kekuatan agama dan sarana perdamaian mereka. Rakyat tak dapat hidup tanpa mereka, sedang tentara hanya dapat dipelihara dengan dana yang ditentukan Allah dalam pendapatan (negara) yang dengan itu mereka mendapat kekuatan untuk memerangi musuh, di mana mereka bergantung untuk kemakmuran mereka dan dengan itu mereka memenuhi kebutuhannya. Tentara dan rakyat tak mungkin ada tanpa golongan ketiga, yakni para hakim, pejabat sipil dan para sekretarisnya. Hakim menjalankan hukum perdata dan pidana, pejabat sipil memungut pajak dan mengurusi pemerintahan sipil dengan bantuan jawatannya. Kemudian ada pengrajin dan saudagar yang menambah pendapatan negara.

Merekalah yang menjalankan pasar, dan berkedudukan lebih baik dari yang lainnya dalam memenuhi kewajiban sosial. Kemudian ada golongan yang paling rendah bempa fakir miskin, yang dukungan dan pertolongan baginya menjadi kewajiban, dan setiap orang dari mereka mempunyai (bagian) pada rezeki atas nama Allah. Allah telah memberikan kesempatan mengabdi yang sesuai bagi satu dan semuanya; maka ada hak untuk semua golongan ini atas pemerintah, sesuai dengan yang diperlukan bagi kemaslahatannya, memperhatikan kebaikan selumh penduduk, suatu kebajikan yang tak akan mampu ia penuhi sebagaimana mestinya apabila ia tidak mengambil perhatian pribadi dan memohon pertolongan Allah. Sesungguhnya adalah wajib baginya untuk memaksakan kewajiban ini bagi dirinya dan bersabar atas yang ringan maupun yang berat yang sejalan dengan kewajibannya.

1. Tentara

Jadikanlah pemimpin tentara Anda orang yang menurut pendapat Anda beriman paling tulus kepada Allah dan Rasul dan taat kepada imam Anda. Yang paling suci hati dan yang tertinggi di antara mereka dalam ketabahan ialah yang tak cepat menjadi berang, menerima permohonan maaf, ramah kepada yang lemah dan tegas terhadap yang kuat; kekerasan tidak akan membuatnya naik pitam, dan kelemahan tidak akan membiarkannya duduk.

Dekatkanlah diri Anda kepada orang-orang cermat dari keluarga-keluarga yang mulia, famili-famili yang berkebajikan yang bertradisi sopan, lalu orang-orang berani, perkasa, murah hati dan dermawan, karena mereka adalah perbendaharaan kehormatan dan sumber kebajikan. Usahakanlah urusan mereka sebagaimana orang tua berusaha bagi anak-anaknya. Janganlah menganggap besar barang sesuatu yang Anda lakukan untuk memperkuat mereka, dan janganlah Anda mengentengkan barang sesuatu yang telah Anda sepakati untuk dilakukan bagi mereka, sekalipun kecil, karena sikap seperti itu akan mendorong kesetiaan mereka kepada Anda dan akan menciptakan kesan baik tentang Anda. Jangan abaikan mengurus kebutuhan-kebutuhan kecil mereka, dengan membataskan diri Anda pada hal-hal penting bagi mereka, karena bantuan-bantuan yang kecil pun bermanfaat bagi mereka sedang bantuan-bantuan besar tak dapat mereka abaikan.

Panglima tentara haruslah mempunyai posisi sedemikian di hadapan Anda, sehingga ia memberikan pertolongan kepada para tentara secara adil dan membelanjakan dari uangnya bagi mereka dan bagi keluarga mereka yang tinggal di belakang, sehingga semua kecemasan mereka terkumpul pada satu kecemasan untuk memerangi musuh. Kebaikan Anda kepada mereka akan memalingkan hati mereka kepada Anda. Hal yang paling menyenangkan bagi penguasa ialah tegaknya keadilan di wilayahnya dan perwujudan cinta dari rakyatnya, tetapi cinta rakyat hanya terwujud bilamana hati mereka bersih. Kehendak baik mereka hanya terbukti benar bilamana mereka mengelilingi komandan-komandan mereka (untuk melindunginya). Jangan memandang kedudukan mereka sebagai suatu beban dan jangan terus menunggu-nunggu akhir masa jabatannya. Oleh karena itu, berpikiran luaslah mengenai keinginan mereka, teruslah memuji mereka dan sebutkanlah perbuatan-perbuatan baik dari orang-orang yang telah melakukan perbuatan semacam itu, karena sebutan akan tindakan-tindakan baik menggugah para pemberani dan membangkitkan orang-orang yang lemah, insya Allah.

Hargailah perbuatan setiap orang dari mereka, janganlah mengatributkan perbuatan seseorang pada orang lain, dan janganlah mengecilkan ganjaran di bawah tingkat kinerjanya. Kedudukan tinggi seseorang hendaklah tidak mengantarkan Anda untuk menganggap besar perbuatannya yang kecil, jangan pula kedudukan rendah seseorang menyebabkan Anda menganggap kecil perbuatannya yang besar.

Berpalinglah kepada Allah dan Rasul-Nya untuk petunjuk bilamana Anda merasa tidak pasti mengenai sesuatu tindakan Anda, karena kepada manusia yang hendak ditunjuki Allah Yang Mahamulia ke jalan lurus, la berkata,

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan taatilah Ulil Amri di antara kamu, Dan apabila kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian." (QS. 4:59)

Kembalikan kepada Allah berarti bertindak menurut apa yang jelas dalam Kitab-Nya, dan kembalikan kepada Rasul berarti mengikuti sunah beliau yang tiada perselisihan tentangnya.

2. Hakim Kepala

Untuk penyelesaian perkara di antara rakyat, pilihlah sebagai ketua kehakiman Anda dari antara rakyat, orang yang paling utama menurut pandangan Anda. Perkara-perkara (yang datang kepadanya) tidak boleh menjengkelkannya, perselisihan tidak boleh memberangkananya; ia tak boleh terus melakukan sesuatu hal yang salah, dan tak boleh menggerutu menedma kebenaran apabila ia melihatnya; ia tak boleh bersandar kepada keserakahan dan tak boleh berpuas diri dengan pengertian sekilas (dari suatu urusan) tanpa menyelidikinya dengan sempuma. la hams paling sedia untuk berhenti (untuk merenungkan) pokok-pokok yang meragukan, paling menghormati hujah, paling sabar menghadapi pertengkaran para pemerkara, paling sabar dalam meneliti perkara, dan paling tak takut pada saat menetapkan keputusan. Pujian tak boleh menjadikannya sombong dan kegembiraan tak boleh menjadikainnya bersandar (kepada sesuatu pihak). Orang semacam itu sangat sedikit.

Kemudian, sangat seringlah mengawasi keputusan-keputusannya dan berikan kepadanya sekian banyak uang (sebagai upah) sehingga ia tak mempunyai dalih yang patut didengar (untuk tidak berlaku jujur) dan tak ada kesempatan baginya untuk mencari keperluannya kepada orang lain. Berikan kepadanya kedudukan di sisi Anda yang untuk itu tak ada orang lain di antara para pemimpm (bawahan) Anda mencita-citakannya, sehingga ia tetap selamat dari kemudaratan oleh orang-orang di sekitar Anda. Anda haruslah mempunyai mata yang menembus dalam hal ini, karena agama ini sebelumnya telah merupakan tawanan di tangan orang-orang jahat ketika tindakan dilakukan menurut hawa nafsu dan kekayaan duniawi dicari-cari.

3. Pejabat Pemerintahan

Setelah itu, periksalah urusan para pejabat Anda. Kukuhkanlah pengangkatan mereka setelah diuji, dan janganlah sekali-kali memilih orang untuk jabatan-jabatan tanggung jawab dengan memandang hubungan pribadi atau karena sesuatu pengaruh, karena kedua hal itu dapat menjurus kepada kelaliman dan kecurangan. Untuk jabatan-jabatan yang lebih tinggi, pilihlah dari antara mereka orang-orang yang berpengalaman, orang-orang yang kuat imannya serta dari keluarga baik-baik yang telah lebih dahulu masuk Islam, karena orang-orang seperti itu memiliki akhlak yang tinggi dan kehormatan tak bemoda. Mereka sangat tidak cenderung kepada keserakahan dan selalu menaruh mata mereka pada tujuan urusan.

Berikanlah kepada mereka rezeki (berupa gaji) yang melimpah untuk memelihara diri mereka supaya mereka tidak mengincar dana yang dalam penjagaannya, dan hal itu akan merupakan hujah terhadap mereka apabila mereka melanggar perintah Anda atau menyelewengkan amanat Anda. Anda pun harus mengawasi kegiatan mereka dan taruhlah orang-orang jujur dan setia yang melaporkan tentang mereka, karena pengawasan Anda atas tindakan mereka akan mendesak mereka secara rohaniah untuk memulihkan amanat dan berlaku baik kepada manusia. Berhati-hatilah terhadap para pembantu. Apabila seseorang di antara mereka mengulurkan tangannya kepada penyelewengan, dan laporan para pelapor Anda yang sampai kepada Anda mengukuhkannya, itu harus dianggap sebagai bukti yang cukup. Maka Anda harus menimpakan kepadanya hukuman jasmani dan memulihkan apa yang telah diselewengkannya. Anda hams menempatkannya di suatu tempat aib, masukkan dia dalam daftar hitam (dengan tuduhan) penyelewengan dan biarkan dia memakai kalung malu karena pelanggarannya.

4. Administrasi Perpajakan

Uruslah pemasukan (pajak) sedemikian rupa sehingga orang-orang yang terlibat di dalamnya tetap makmur, karena dalam kemakmuran mereka terletak kemakmuran semua orang lain. Yang lain-lainnya tak dapat menjadi makmur tanpa mereka, karena semua orang bergantung pada pajak dan para pembayarnya. Anda pun harus lebih memperhatikan pengolahan tanah daripada pengumpulan pajak, karena pajak tak dapat diperoleh tanpa pengolahan tanah, dan barangsiapa menuntut pajak tanpa (membantu petani) untuk pengolahan tanah, ia meruntuhkan daerah itu dan membawa kematian bagi rakyat. Pemerintahnya hanya akan bertahan sejenak.

Jika mereka mengeluh tentang beratnya (pajak) atau penyakit, atau kekurangan air, atau kelimpahan air, atau suatu perubahan dalam kondisi tanah, baik karena banjir atau kekeringan, Anda harus menurunkan pajak hingga ke ukuran yang Anda harap akan memperbaiki kedudukan mereka. Pengurangan yang Anda berikan untuk menyingkirkan kesedihan dari mereka tidak boleh Anda iri, karena hal itu merupakan investasi yang akan mereka kembalikan kepada Anda dalam bentuk kemakmuran negara Anda dan kemajuan wilayah Anda, di samping mendapatkan pujian mereka dan kebahagiaan karena memenuhi keadilan bagi mereka. Anda dapat mengndalkan kekuatan mereka karena investasi yang Anda lakukan pada mereka melalui pelayanan bagi kemudahan mereka, dan dapat mempunyai kepercayaan pada mereka karena keadilan yang diulurkan kepada mereka dengan berlaku baik kepada mereka. Setelah itu, keadaan mungkin berubah sedemikian rupa sehingga Anda memerlukan bantuan mereka, yang akan mereka pikul dengan senang, karena kemakmuran dapat memikul apa saja yang Anda pikulkan kepadanya. Kerusakan tanah disebabkan oleh kemiskinan pengolah tanah, sementara para pengolah tanah menjadi miskin bilamana para pegawai memusatkan perhatian pada pengumpulan (uang), memberinya sedikit harapan untuk keberlanjutan (dalam jabatan merekal dan tidak mengambil manfaat dari obyek-obyek peringatan.

5. Jawatan Administrasi

Kemudian Anda harus mengurus para pekerja sekretariat Anda. Tempatkan yang terbaik di antara mereka untuk mengurusi urusan-urusan Anda. Percayakan surat-surat Anda yang mengandung kebijakan dan rahasia-rahasia Anda kepada orang yang mempunyai watak yang terbaik, yang tidak gembira oleh kehormatan, agar ia tidak berkata menentang Anda pada audensi umum. la pun tak boleh lalai dalam mengajukan komunikasi para pejabat Anda di hadapan Anda dan menyampaikan jawaban-jawaban yang tepat kepada mereka atas nama Anda dan dalam urusan penerimaan dan pembayaran Anda. la tidak boleh membuat persetujuan yang merugikan atas nama Anda dan harus menolak persetujuan yang menentang Anda. la tidak boleh jahil tentang tingkat kedudukannya sendiri dalam urusan, karena orang yang jahil akan kedudukannya sendiri lebih jahil lagi tentang kedudukan orang lain.

Pilihan Anda tentang orang-orang ini tidak boleh berdasarkan firasat Anda (tentang mereka), kepercayaan dan kesan baik Anda semata-mata, karena orang mempengaruhi firasat para pejabat dengan cara mengambil hati dan pelayanan pribadi, dan tak ada di dalamnya yang patut disebut ketulusan dan amanat. Melainkan Anda harus menguji mereka dengan apa yang mereka lakukan di bawah orang-orang berkebajikan sebelum Anda. Ambilah keputusan memilih orang yang bemama baik di antara rakyat umum dan yang paling terkenal dalam sifat amanat, karena ini akan merupakan bukti akan ketulusan Anda kepada Allah dan bagi orang yang atas namanya Anda telah diangkat kepada kedudukan ini (yakni imam Anda).

Tetapkan seorang kepala bagi setiap bagian urusan. la harus mampu (mengurusi) urusan-urusan besar, dan kesibukan pekerjaan tidak boleh membingungkannya. Bilamana ada cacat dalam diri para sekretaris Anda yang tak nampak oleh Anda maka Anda akan dituntut bertanggung jawab atasnya.

6. Perdagangan dan Industri

Sekarang, terimalah nasihat tentang para pedagang dan industriawan. Berikan kepada mereka nasihat yang baik, baik mereka menetap (bertoko) atau berdagang keliling atau pekerja fisik, karena mereka adalah sumber keuntungan dan sarana penyediaan barang-barang yang berguna. Mereka membawanya dari daerah-daerah jauh dan terpencil melalui bumi dan laut, padang dan bukit, dari mana orang-orang tak dapat datang dan ke mana orang tak berani pergi, karena mereka (suka) damai dan tidak ada ketakutan akan pemberontakan dari mereka, dan dari mereka tak ada ketakutan akan pengkhianatan.

Perhatikanlah urusan mereka yang di hadapan Anda atau di mana saja mereka berada dalam wilayah Anda. Akan tetapi, ingatlah bahwa banyak dari mereka berpikiran sangat sempit, dan amat sangat tamak. Mereka menimbun gabah untuk mengadu untung dan menjualnya dengan harga yang mahal. Ini sangat merugikan orang banyak, dan suatu aib bagi penguasa yang tidak bertanggung jawab. Cegahlah mereka dari menimbun, karena Rasulullah (saw) telah melarangnya. Perdagangan harus lancar, timbangannya harus adil, dan harga-harga ditetapkan begitu rupa sehingga penjual dan pembeli tidak merugi. Dan, setelah ada peringatan Anda, jika seseorang menentang perintah Anda dan melakukan kejahatan penimbunan, maka berikanlah kepadanya hukuman berupa pelajaran, tetapi jangan berlebih-lebihan.

7. Kaum Miskin

Berhati-hatilah! Takutlah kepada Allah ketika berurusan dengan masalah orang miskin yang tidak mempunyai cukup sarana, yang papa, tak punya dan tak berdaya; di kalangan mi termasuk orang yang menanggung sengsaranya dengan diam-diam, dan orang-orang yang mengemis. Lindungilah hak-hak mereka, demi Allah yang telah meletakkan pada Anda kewajiban melindungi kepentingan mereka. Sediakan bagi mereka suatu bagian dari perbendaharaan negara (baitul mâl), dan bagian dari hasil bumi yang diambil sebagai zakat di setiap area, karena di dalamnya yang jauh maupun dekat mempunyai bagian yang sama. Hak-hak dari semua orang ini telah dipikulkan pada Anda. Karena itu jangan biarkan kemewahan apa pun menjauhkan Anda dari mereka. Anda tak akan beroleh dalih apa pun untuk mengabaikan hal-hal kecil karena Anda sedang memutuskan hal-hal besar. Maka janganlah Anda mengabaikan mereka, dan jangan palingkan wajah Anda dari mereka karena kesombongan.

Perhatikanlah urusan orang-orang dari kalangan mereka yang tidak mendekati Anda karena penampilannya yang tak enak dipandang atau mereka yang dipandang rendah oleh orang-orang. Angkatlah (pejabat) untuk (mengurusi) mereka orang-orang yang terpercaya dan takwa, dan sederhana. Mereka ini harus memberitahukan kepada Anda keadaan para fakir miskin. Kemudian perlakukan mereka (fakir miskin) dengan rasa tanggung jawab kepada Allah pada hari Anda akan menemui-Nya, karena bagian rakyat inilah, lebih dari yang mana pun, yang paling patut menerima perlakuan adil, sementara hak-hak orang lain pun harus Anda penuhi sebagai tanggung jawab kepada Allah.

Uruslah para yatim piatu dan orang-orang berusia lanjut yang tidak mempunyai sumber (nafkah) dan tidak mau meminta-minta. Ini berat bagi para penguasa, dan memang setiap hak itu berat. Allah meringankannya bagi orang-orang yang mencari akhirat dan dengan demikian mereka tabah menanggung kesulitan dan yakin akan kebenaranjanji Allah bagi mereka. Dan tetapkanlah waktu-waktu untuk mendengarkan keluhan mereka, di mana Anda mengkhususkan diri bagi mereka, dan duduklah bersama mereka, dan hendaklah Anda merasa sederhana demi Allah yang menciptakan Anda. (Pada kesempatan itu) Anda harus menjauhkan tentara dan para pembantu Anda, seperti para pengawal dan polisi, supaya setiap orang dari mereka yang hendak berkata kepada Anda dapat berkata tanpa rasa takut, karena saya pemah mendengar Rasulullah (saw) bersabda lebih dari sekali bahwa "Kaum di kalangan Anda di mana hak kalangan lemah tidak dipenuhi oleh kalangan yang kuat, tidak akan mencapai kesucian." Bersabarlah atas kekakuan dan ketidakmampuan mereka berbicara. Jauhkan dari Anda kepicikan dan kesombongan; karena hal itu maka Allah akan membentangkan di atas Anda rahmat-Nya dan memberikan ganjaran kepada Anda atas ketaatan kepada-Nya. Apa saja yang dapat Anda berikan kepada mereka, berikanlah dengan ramah, tetapi bila Anda menolak, tolaklah dengan baik dan tanpa berdalih.

Kemudian ada hal-hal tertentu yang tak dapat tidak harus Anda laksanakan sendiri. Misalnya, menjawab para pejabat Anda bilamana para sekretaris tak mampu melakukannya, atau untuk memulihkan keluhan-keluhan bila para pembantu Anda tak dapat melakukannya. Selesaikanlah pada setiap hari pekerjaan yang dimaksudkan pada hari itu, karena setiap hari membawa pekerjaannya sendiri.
Hubungan dengan Allah

Suatu hal khusus yang dengan itu Anda harus memumikan agama Anda bagi Allah hamslah merupakan pemenuhan kewajiban Anda yang khusus bagi-Nya. Oleh karena itu persembahkan kepada Allah sebagian dari kegiatan fisik Anda di waktu malam dan siang, dan (ibadah) apa saja yang Anda laksanakan untuk mencari kedekatan kepada-Nya haruslah sempurna, tanpa cacat atau kekurangan, usaha fisik apa pim yang mungkin terlibat di dalamnya. Dan bilamana Anda memimpin salat berjamaah, janganlah (terlalu panjang sampai) menjemukan, karena dalam jamaah mungkin ada orang sakit-sakitan maupun orang-orang yang mempunyai keperluannya sendiri. Ketika menerima perintah untuk berangkat ke Yaman, saya bertanya (kepada Rasulullah saw), bagaimana saya harus memimpin rakyat salat di sana, beliau menjawab, "Lakukanlah salat sesuai dengan yang dilakukan kaum yang paling lemah di antara mereka; dan bertenggang rasalah kepada orang-orang yang beriman."
Jangan Menjauhkan Diri

Janganlah Anda berlama-lama menjauhkan diri Anda dari rakyat, karena pengucilan diri penguasa dari rakyat adalah semacam pandangan sempit dan menyebabkan ketidaktahuan tentang keadaan mereka. Pengucilan diri dari mereka mencegah mereka dari mengetahui hal-hal yang tidak mereka ketahui dan sebagai akibatnya mereka mulai memandang hal-hal besar sebagai kecil dan hal-hal kecil sebagai besar, hal-hal yang baik sebagai buruk dan hal-hal buruk sebagai baik, sementara kebenaran dikacankan dengan kebatilan. Alhasil, gubemur adalah manusia dan tak akan dapat mengetahui hal-hal yang disembunyikan rakyat dari dia.

Tak ada tulisan besar di wajah kebenaran untuk membedakan pelbagai ungkapannya dari kebatilan. Maka Anda mungkin salah satu dari dua. Entah Anda pemurah dalam memberikan hak-hak; dan kalau demikian maka mengapa Anda bersembunyi padahal Anda melaksanakan kewajiban dan amal perbuatan baik dari kinerja Anda? Atau Anda korban kekikiran; dalam hal itu maka rakyat akan menyerah dari meminta kepada Anda karena mereka akan kehilangan harapan akan perlakuan baik dari Anda. Walaupun demikian, ada banyak keperluan rakyat pada Anda yang tidak melibatkan kesulitan pada Anda, seperti keluhan terhadap penindasan atau permohonan keadilan dalam suatu hal.

Selanjutnya, seorang gubemur mempunyai para favorit dan orang-orang yang mudah menemuinya. Mereka menyalahgunakan hal-hal, sombong dan tidak berlaku adil dalam urusan. Anda harus menghancurkan akar keburukan pada manusia dengan memutuskan penyebab cacat-cacat ini. Jangan memberikan hadiah-hadiah tanah kepada orang-orang yang bergantung kepada Anda atau para pendukung Anda. Mereka tak boleh mengharapkan dari Anda pemilikan tanah yang mungkin menimbulkan kerugian kepada orang-orang sekitarya tentang masalah pengairan dan pelayanan umum yang bebannya dipikulkan kepada orang lain oleh orang yang mendapatkan pemberian tanah itu. Secara ini, manfaat itu bukan bagi Anda melainkan bagi mereka, dan kesalahan akan terletak pada Anda di dunia ini dan di akhirat.

Berikan hak-hak kepada siapa saja yang memiliknya, baik dekat ataupun jauh dari Anda. Dalam hal ini Anda harus tabah dan waspada, sekalipun hal itu mungkin melibatkan famili atau favorit Anda, dan ingatlah selalu akan ganjaran atas apa yang nampaknya memberatkan Anda karena ganjarannya bagus.

Apabila rakyat mencurigai Anda berlaku sewenang-wenang, terangkan kepada mereka kedudukan Anda dan singkirkan kecurigaan mereka dengan penjelasan Anda, karena hal ini akan berarti latihan bagi jiwa Anda dan tenggang rasa kepada rakyat, sedang penjelasan ini akan mengamankan tujuan Anda untuk terus mengukuhkan mereka dalam kebenaran.

Janganlah Anda mengabaikan tawaran damai yang mungkin diajukan oleh musuh Anda dan di mana ada keridaan Allah, karena perdamaian memberikan istirahat kepada tentara Anda dan melegakan kecemasan Anda, dan keselamatan bagi negara Anda. Namun, setelah perdamaian, terdapat kekhawatiran besar dari (pihak) musuh, karena sering musuh menawarkan perdamaian hanya untuk mendapatkan manfaat atas kelengahan Anda. Karena itu, berhati-hatilah dan jangan bertindak menurut harapan khayali dalam hal ini.

Apabila Anda menerima suatu kesepakatan antara Anda dan musuh Anda atau memasuki perjanjian dengan dia maka penuhilah kesepakatan Anda dan laksanakanlah janji Anda dengan jujur. Tempatkan diri Anda sebagai perisai terhadap apa saja yang telah Anda janjikan karena di antara kewajiban dari Allah tak ada sesuatu di mana rakyat lebih dipersatukan dengan kuat walaupun terdapat perbedaan dalam gagasan mereka dan variasi pandangan mereka, ketimbang respek pada penepatan janji. Di samping kaum Muslim, bahkan kaum kafir pun menaati perjanjian, karena mereka menyadari bahaya yang akan menimpa setelah pelanggaran(nya). Oleh karena itu, janganlah menipu musuh Anda, karena tak ada yang dapat memurkakan Allah kecuali orang jahil dan orang jahat. Allah membuat kesepakatan dan janji-Nya (sebagai) tanda keamanan yang telah disebarkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya melalui rahmat-Nya dan suatu suaka di mana mereka tinggal dalam perlindungan-Nya dan mencari manfaat dari kedekatan dengan-Nya. Oleh karena itu, tak boleh ada penipuan, kelicikan atau kecurangan di dalamnya.

Janganlah mengadakan perjanjian yang memungkinkan perbedaan tafsiran, dan janganlah mengubah tafsiran dari kata-kata yang samar setelah penyimpulan dan pengukuhan (perjanjian itu). Apabila suatu perjanjian Allah melibatkan Anda dalam kesulitan, janganlah Anda mencan-cari dalih untuk menyangkalinya tanpa kebenaran, karena pemikulan kesulitan yang melaluinya Anda mengharapkan kelegaan dan hasil bagus adalah lebih baik daripada pelanggaran yang akibatnya Anda takuti, dan hendaklah Anda takut bahwa Anda akan dituntut Allah untuk mempertanggungjawabkannya dan Anda tak akan mampu mencari keampunan atasnya di dunia ini dan di akhirat.

Jauhkanlah diri Anda dari pertumpahan darah tanpa alasan yang sah, karena tak ada yang lebih mengundang azab Allah, yang lebih besar dalam akibat (buruknya), dan lebih efektif dalam merosotnya kemakmuran dan memendekkan usia, daripada menumpahkan darah tanpa alasan yang benar. Pada Hari Pengadilan Allah Yang Mahasuci akan memulai pengadilannya di aiitara manusia dengan perkara pembunuhan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, janganlah memperkuat wewenang Anda dengan menumpahkan darah karena hal ini akan melemahkan dan merendahkan wewenang, lagi pula menghancurkannya dan menggesemya. Anda tak dapat mengajukan dalih apa pun di hadapan Allah atau di hadapan saya atas pembunuhan yang disengaja karena di dalamnya mesti ada pertanyaan atau pembalasan. Apabila Anda terlibat di dalamnya karena kekeliruan, dan berlebihan dalam menggunakan cambuk atau pedang Anda, atau keras dalam menimpakan hukuman, karena kadang-kadang bahkan satu pukulan tinju atau pukulan yang lebih kecil menyebabkan kematian, maka kesombongan kewenangan Anda tak boleh mencegah Anda dari membayar uang tebusan darah kepada ahli waris orang yang terbunuh itu.

Jauhilah sifat mengagumi diri dengan mengandalkan apa yang nampak baik pada diri Anda sendiri dan senang akan pujian yang berlebih-lebihan, karena hal itu merupakan salah satu kesempatan yang paling diandalkan setan untuk menghapus amal-amal baik dari orang berkebajikan.

Janganlah Anda menunjuk-nunjukkan (adanya) jasa Anda pada rakyat Anda karena Anda telah berbuat baik kepada mereka, atau memuji perbuatan Anda sendiri, atau berjanji lalu melanggamya, karena menunjuk-menunjukkan adanyajasa menghancurkan kebaikan, (sikap) puji diri membuang cahaya kebenaran, dan pelanggaran janji mendapatkan kebencian Allah dan (kebencian) rakyat. Allah yang Mahasuci berfirman,

"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)

Janganlah tergesa-gesa melakukan sesuatu sebelum waktunya, lamban pada saat yang semestinya, ngotot atasnya bilamana ketepatan tindakan tidak diketahui, atau melemah bilamana (perlunya pekerjaan) itu menjadi jelas. Lakukanlah setiap sesuatu pada tempatnya yang semestinya, dan lakukan setiap pekerjaan pada waktunya yang tepat.

Janganlah gunakan untuk diri Anda sendiri apa-apa yang di dalamnya rakyat mempunyai hak yang sama, dan janganlah Anda mengabaikan hal-hal yang telah menjadi jelas dengan dalih bahwa Anda bertanggung jawab bagi orang-orang lain. Singkatnya, tirai-tirai dari semua hal akan diangkat dari pandangan Anda dan Anda akan dituntut untuk melakukan pemulihan kepada orang-orang yang tertindas. Kendalikanlah rasa presdse (Anda), setiap ledakan kemarahan, kekuatan tangan Anda, dan tajamnya lidah Anda. Jagalah terhadap semua mi dengan menjauhi ketergesa-gesaan dan dengan menangguhkan tindakan keras sampai marah Anda mereda dan mendapatkan lagi kendali diri Anda. Anda tak dapat menahan diri dari hal ini kecuali apabila Anda mengingat bahwa Anda akan kembali kepada Allah.

Perlulah Anda mengingat bagaimana keadaan yang beriaku pada orang-orang yang mendahului Anda, baik pemerintah atau tradisi besar atau suatu sunah dari Nabi kita (saw), atau perintah wajib yang terkandung dalam Kitab Allah. Kemudian Anda harus mengikutinya sebagaimana Anda melihat kami berbuat menurutnya dan Anda hams berusaha mengikuti apa yang telah disuruhkan kepada Anda dalam dokumen mi di mana saya telah melengkapi hujah saya atas Anda, supaya apabila hati Anda maju kepada hawa nafsunya Anda tak akan mempunyai hujah yang mendukungnya.

Saya memohon kepada Allah Yang Mahakuasa melalui rahmat-Nya yang tak terbatas, dan keagungan kekuasaan-Nya dalam memberikan kecenderungan yang baik, semoga la mendorong saya dan Anda untuk mengajukan suatu hujah yang jelas di hadapan-Nya dan di hadapan hamba-hamba-Nya dalam suatu cara yang mungkin menarik keridaan-Nya bersama dengan pujian yang baik di kalangan manusia, efek yang baik dalam negara, peningkatan dalam kemakmuran dan peninggian kemuliaan; dan semoga la memperkenankan kepada saya dan Anda untuk menjalani kematian berkebajikan dan kematian syahid. Sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. Salam atas Rasulullah—semoga la mencurahkan salawat dan salam kepada beliau dan keturunannnya yang suci. Wasalam.
Diperbarui pada hari Rabu · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 2 orang lainnya menyukai ini.
2 orang menyukai ini.
Andi Azwar
Andi Azwar pada 02 Juli 12:34
Imam Ali senantiasa bersama kebenaran...kebenaran senantiasa mengelilinginya....
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 02 Juli 12:45
Yup.. Pintu dari kota Ilmunya Rasulullah Saww
Tulis komentar...
Al Fajr (Fajar)
Bagikan
30 Juni 2009 jam 4:15
(QS 89:1-30)

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

1. Demi Fajar,
2. Dan malam - malam yang sepuluh,
3. Dan malam yang genap dan malam yang ganjil,
4. Dan malam apabila telah berlalu,
5. Bukankah dalam yang demikian itu terdapat sumpah bagi orang yang berakal,
6. Tidakkah kamu melihat, bagaimana Tuhan-mu menindak kaum 'Ad,
7. Yaitu penduduk Iram yang mempunyai bangunan - bangunan yang tinggi,
8. Yang belum pernah dibuat bandingannya di negeri - negeri lain,
9. Dan terhadap kaum Samud yang membelah-belah batu di lembah?
10. Dan terhadap Fir'aun yang mempunyai pasak - pasak (pasukan - pasukan),
11. Yang bertindak aniaya dalam negeri,
12. Mereka memperbanyak kerusakan dalam negeri itu,
13. maka Tuhanmu menimpakan cemeti siksa atas mereka.
14. Sesungguhnya Tuhanmu sungguh - sungguh mengawasi.
15. Adapun manusia apabila ia diuji Tuhannya dan dimuliakan-Nya dan ia dikaruniakan kenikmatan oleh-Nya maka ia berkata "Tuhanku memuliakanku."
16. Adapun apabila ia diuji oleh-Nya dan disempitkan-Nya rezekinya, maka ia berkata, "Tuhanku menghinakanku."
17. Janganlah demikian, bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,
18. Dan kamu tidak menganjurkan untuk memberi makan kepada orang miskin,
19. Dan kamu memakan harta pusaka secara campur - baur,
20. Dan kamu mencintai harta dengan cinta yang berlebih - lebihan,
21. Jangan demikian, apabila bumi Allah digoncangkan dengan goncangan demi goncangan,
22. Dan datanglah perintah Tuhan-mu dan malaikat seraya berbaris,
23. Dan pada hari itu didatangkan (diperlihatkan neraka) Jahanam dan pada hari itu manusia sadar, namun apalah arti kesadaran itu,
24. Ia berkata "Ah, kiranya kalau saya dahulu menyediakan bekal untuk hidupku ini."
25. Maka pada hari itu tidak ada seseorang yang menyiksa seperti siksa-Nya.
26. Dan tidak ada seseorang yang membelenggu seperti belenggu-Nya.
27. Wahai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha (puas) dan diridhai,
29. Maka masuklah dalam golongan hamba - hamba-Ku,
30. Dan masuklah dalam surga-Ku.




Diperbarui hari Senin yang lalu · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 7 orang lainnya menyukai ini.
7 orang menyukai ini.
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 30 Juni 4:17
Astagfirullaha wa atubu ilaih... :(
Tulis komentar...
Hijab bukanlah suatu pilihan melainkan kewajiban wanita muslim.
Bagikan
27 Juni 2009 jam 4:09


Penggalan dari Buku cerita berjudul "Cantik"

" Di sebuah café di salah satu pusat perbelanjaan keempatnya bertemu, sebelumnya mereka memang sudah janji bertemu disitu. Sudah lama mereka tidak genap berempat berkumpul. Masing – masing telah memiliki kesibukan, dunia menyibukkan mereka sedemikian rupa. Saat kembali bertemu mereka sangat berbahagia. Layaknya saudara yang telah terpisah berabad – abad lamanya, mereka pun bersenda gurau satu sama lain, mengenang masa lalu, dan membahas masa depan. Mereka tidak tahu kalau ternyata pertemuan tersebut akhirnya akan mengubah cara pandang mereka tentang kehidupan. Ami memesan seporsi nasi goreng spesial beserta jus jeruk sebagai minuman. Santi memesan bistik sapi dan susu kocok. Maya yang sedang diet hanya memesan lemon tea. Dan Diah memesan salad dengan jus stroberi. Seperti biasa minuman datang terlebih dahulu. “Mi, kamu lihat tidak dinding fesbuk ku, kerudung gaul yang kemarin kujahit di Pak Yanto sudah jadi! Kupotret dan ku unggah di fesbuk, lucu deh.“ Ucap Santi. “Duh, iya lucu, aku juga sebenarnya pengen pake kerudung… Cuma belum siap.. Pengen ih.. tapi nanti kalo Indra marah gimana? “ Sambut Maya. “Kenapa kamu tidak coba saja dulu May? Hrrsssp…” ujar Ami sambil menghisap jus jeruknya. Santi pun menyahut “Yaaah.. kamu takut Indra marah tapi Gak takut Allah marah.. aneh May.. “ Diah mengernyitkan dahinya, lalu ikut bertanya “Memang wajib? Kok di rumah ku perempuannya tak ada yang berkerudung.. Mamaku juga nggak… berarti mamaku juga dimarahi Allah? Jangan gitu ah Santi…” Ami menjawab “ Diah.. begini, Allah Swt sendiri yang telah memerintahkan para wanita untuk menutupi dirinya. Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman : " hendaklah mereka menahan pandangannya , dan memelihara kemaluannya , dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya , kecuali yang (biasa) nampak daripadanya . Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya , dan janganlah menampakkan perhiasannya , kecuali kepada suami mereka , atau ayah mereka , atau ayah suami mereka , atau putera - putera mereka , atau putera putera suami mereka , atau saudara - saudara mereka , atau putera - putera saudara perempuan mereka , atau wanita - wanita islam , atau budak - budak yang mereka miliki , atau pelayan - pelayan laki - laki yang tidak mempunyai keinginan ( terhadap wanita ) atau anak - anak yang belum mengerti tentang aurat wanita . Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan . Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada allah , hai orang - orang yang beriman supaya kamu beruntung . (QS 24:31). Diah menjawab “Tapi kan banyak orang yang berkerudung juga yang melakukan hal – hal yang tidak terpuji, sebelum hijab lahir lebih baik hijab batin dulu deeh.. gak usah sok – sok biar keliatan alim.. Orang yang gak dikerudung masih banyak yang lebih baik akhlak ma amalnya…” Mendengar itu Santi menyanggah, “ Diah.. Kalau yang berhijab saja akhlaknya masih ada yang tidak terpuji.. kamu bayangkan yang tidak berhijab… Bukankah dengan berhijab kita telah menjaga diri sendiri dan orang – orang di sekitar kita?” “Permisi Mbak, pesanannya sudah datang… “ Pelayan café mulai menyiapkan hidangan di atas meja.. menempatkannya sesuai pesanan. “Mau pesan yang lain Mbak?” ucap si pelayan sambil tersenyum?“. “Sudah, Terimakasih.. “ ucap Ima sambil tersenyum.. “Udah ayo kita makan dulu.. Bismillah.. hehe” sahut Maya sambil mengaduk – aduk es dalam lemon tea nya. Selesai makan mereka tidak lagi membahas masalah hijab. Mereka membicarakan masalah pekerjaan masing – masing, kenangan – kenangan unik masa lalu, kosmetik, sampai resep roti.
Setelah lelah bercengkrama dan menumpahkan segala rasa rindu akhirnya empat gadis cantik ini kembali ke rumahnya masing – masing. Namun Diah nampaknya masih penasaran dengan percakapan soal hijab tersebut. Ia masih tak percaya tentang wajibnya menutupi aurat. Waktunya selama dua puluh empat tahun di dunia hanya ia gunakan untuk mencari dunia. Menurutnya Shalat dan sedekah sudah cukup. Tak usah macam – macam lagi. Yang penting muslimah. Bahkan Ibunya dan neneknya pun tak pernah ia liat mereka berhijab. Namun gelisah di hatinya tak tertahankan. Bagaimana nasibnya nanti di akhirat? Sementara saat ini dia tengah ragu dan penuh tanda tanya. Dia cari – cari dalam al Quran ayat yang Ami sampaikan sebelumnya. An Nuur ayat tiga puluh satu. Setelah dia lihat ternyata memang benar ada. Malam itu dia menangis karena tak kuat menahan gejolak di dadanya. Lalu setelah hari itu ia mulai mencari dalil – dalil lain tentang menutup aurat. Diah tak mau hanya sekedar ikut – ikut tanpa tahu sendiri ilmunya. Dia buka halaman – halaman blog ataupun website Islam mengenai dalil hijab. Satu persatu dia baca dengan cermat. Lalu dia menemukan satu lagi ayat yang berbunyi “Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri – isterimu, anak - anak perempuanmu dan isteri - isteri orang mukmin. "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang. (QS 33:59). Diah tak bisa berkata – kata lagi bahkan dalam hatinya. Yang dia pikirkan sekarang hanyalah bayangan ketakutan. Takut kepada Allah Swt. Bagaimana dia bisa lalai selama ini kepada perintah Allah? Bagaimana dia mempertanggung jawabkan umurnya yang telah terlewati dengan sia – sia tanpa adanya usaha untuk mencari. Diah tak ingin menyalahkan siapapun atas hal ini. Diah berpikir ini adalah salahnya sendiri karena lalai dan tertipu oleh dunia. Dalam shalatnya ia tak henti – hentinya menangis. Keesokan harinya ia mulai menggunakan hijab."

Mudah - mudahan dari sedikit penggalan cerita di atas dapat diambil hikmah manfaatnya. Amin.. :)
Ditulis sekitar satu minggu yang lalu · Komentar · SukaTidak Suka
Anda dan 10 orang lainnya menyukai ini.
10 orang menyukai ini.
Rosmala Azizah
Rosmala Azizah pada 27 Juni 10:52
alfan,jelasin dulu ama temannya tingkatan dalam ibadah,agar dia tau langkah2 menuju pencapain melakukan sesuatu karena cinta pada NYA
Tampilkan 3 komentar lainnya...
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 27 Juni 12:48
Iya.. Al yang harusnya minta maaf kok.. :)
Alfan Arrasuli
Alfan Arrasuli pada 27 Juni 12:48
Maafin al jg ya Lit.. :)
Tulis komentar...
Keutamaan Bulan Rajab
Bagikan
26 Juni 2009 jam 5:23


Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa: “
Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”
Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dari Al-Imam Abu A’la’, tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin Abu Bakar, dari Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 494)


Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban …”
yeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu Amer Muhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari ayahnya, ia salah seorang sahabat Nabi saw.
Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami’, dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi dalam Musnadnya. Semuanya bersumber dari jalur Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.

Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tak ada bulan yang dapat menandingi keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orang kafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari saja di dalamnya, maka wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murka-Nya, dan diselamatkan dari semua pintu neraka.” (Mafatihul Jinan, bab 2: 131)

Dari riwayat Aisyah Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …”
Abu Manshur Zhafr bin Muhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf, dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari Isa bin Musa, dari Ubaiz bin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha’ dari Siti Aisyah isteri Nabi saw.
Abu Said Al-Khudri, dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari Abul Hasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu Abdillah Muhammad bin Isa An-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin Salamah Al-Wasithi, dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496)


Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…”
Abu Muslim Ar-Razi dari Abu Nashr Manshur bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dari Al-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin Yahya, dari Mas’ar bin Athiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan Rajab, ia akan
mendapat keamanan dari penderitaan sakratul maut, dan keamanan dari
segala yang menakutkan dan dari siksa kubur." (Fadhail al-asyhur al-
tsalatsah: 18)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan bulan Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratil maut dan azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tiga hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang sangat menakutkan." (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)

Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun.”
Ali bin Syuja’ bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin bin Ahmad bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari, dari Ya’qub bin Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

"Barangsiapa yang berpuasa dua puluh empat hari di bulan Rajab, maka
saat sakratul maut malaikat maut akan datang kepadanya dengan wajah
seorang pemuda yang memakai selendang sutera berwarna hijau, menaiki
kuda dari surga; tangannya membawa sutera hijau dan misik yang
baunya sangat harum, tangan membawa gelas yang besar berisi minuman
dari surga, kemudian ia meminumkan kepadanya saat ruhnya akan keluar
darinya, sehingga ia mudah dalam sakratul mautnya. Kemudian ruhnya
di letakkan pada kain sutera itu sehingga keluarlah bau harum dan
tercium oleh penghuni tujuh langit; ketika sampai di kuburnya ia
dalam keadaan puas tidak dahaga sampai ia kembali ke telaga Nabi
saw." (Amali Ash-Shaduq: 432)

Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah empat rakaat pada malam
ketujuh bulan Rajab, setelah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (3
kali), Al-Falaq dan An-Nas, kemudian setelah salam membaca shalawat
(10 kali), dan Subhanallah walhamdulillah wa lailaha illallah
wallahu akbar (10 kali), maka Allah akan menaunginya dengan naungan
arasy-Nya, memberinya pahala seperti pahala orang yang berpuasa di
bulan Ramadhan, para malaikat memohonkan ampunan baginya sampai ia
selesai melakukan shalat itu, Allah memudahkan baginya pencabutan
ruhnya, menyelamatkannya dari siksa kubur, ia tidak akan
meninggalkan dunia kecuali ia melihat tempatnya di surga, dan Allah
memberi keamanan baginya dari pada hari kiamat." (Iqbalul a`mal: 651-
652)

Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan yang agung, di dalamnya kebaikan dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di dalamnya, maka ia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluh lima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya.”
Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari Abu Muhammad Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz Al-Baghawi, dari Ma’la bin Mahdi dari Usman bin Mathar Asy-Syaibani, dari Abdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya, dia salah seorang sahabat Nabi saw. (Fadhail Syahr Rajab: 498)

Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi.
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa ada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enam bulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawa risalah kepadanya.”
Abu Sa’d As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin Thahir Al-Adib, dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Said dari Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saher bin Hausyab dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 500)


Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.”
Abu Nashr bin Abi Manshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far Ar-Razi dari Ja’far bih Sahel, dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh bin Umar dari Abban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar