Sabtu, 04 Juli 2009

Cinta adalah fitrah yg suci , anugerah dari Allah Swt kepada makhluqnya .., fitrah manusia yang sebenarnya adalah saling mencintai , perasaan cinta se

PACARAN.....
siapasih yang ga kenal dengan pacaran...
bahkan anak kecil sekalipun sudah mengerti pacaran, tak heran kalau hal ini terjadi, karna dari dulu orang melakukan pacaran.
lantas apakah kita harus ikuti apa yang telah orang lakukan???
Walaupun itu salah???
Apakah dengan pacaran pasti akan mendapatkan kebahagian???

terlalu banyak hal-hal yang negati yang mungkin timbul akibat berpacaran, seperti zina ( zina mata, hati, fikiran,perbuatan), putus asa, bahkan mati sia-sia, dlsb. bukankah semua ini adalah perbuatan dosa yang sangat dibenci Allah...

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang. Asy Syaukani dalam Fathul Qodir mengatakan, ”Apabila perantara kepada sesuatu saja dilarang, tentu saja tujuannya juga haram dilihat dari maksud pembicaraan.”

Dilihat dari perkataan Asy Syaukani ini, maka kita dapat simpulkan bahwa setiap jalan (perantara) menuju zina adalah suatu yang terlarang. Ini berarti memandang, berjabat tangan, berduaan dan bentuk perbuatan lain yang dilakukan dengan lawan jenis karena hal itu sebagai perantara kepada zina adalah suatu hal yang terlarang.

ika kita meninjau fenomena pacaran saat ini pasti ada perbuatan-perbuatan yang dilarang di atas. Kita dapat melihat bahwa bentuk pacaran bisa mendekati zina. Semula diawali dengan pandangan mata terlebih dahulu. Lalu pandangan itu mengendap di hati. Kemudian timbul hasrat untuk jalan berdua. Lalu berani berdua-duan di tempat yang sepi. Setelah itu bersentuhan dengan pasangan. Lalu dilanjutkan dengan ciuman. Akhirnya, sebagai pembuktian cinta dibuktikan dengan berzina. –Naudzu billahi min dzalik-. Lalu pintu mana lagi paling lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!

mudah mudahan tulisan ini dapat bermanfaat buat kita semua untuk dapat kita renungkan...

jika kita telah melakukan kesalahan, mari kita perbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan dan minhtalah ampun dan petunjuk terhadapNya agar terhindar dari kesalahan dan dosa...
amin ya.. rabbal 'alamin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar