Minggu, 28 Juni 2009

Paling Tidak Bacaan Al Fatihah

Suatu hari, seorang hamba Allah bermusafir. Ia singgah di rumah seorang sahabatnya sebelum dhuhur. Ada 8 orang anaknya semuanya lelaki, yang paling tua usia 13 tahun dan yang paling muda masih bayi.

Pulang dari sekolah. Waktu dhuhur masuk. Abang yang tua mengajak semua adik-adiknya yang baru pulang untuk shalat berjamaah dan dia sendiri sebagai imam.
Sewaktu dalam rakaat kedua, salah seorang adiknya yang berumur sekitar 8 tahun pulang. Tanpa menunda tatkala melihat jamaah yang sedang shalat, dia mengambil wudhu' dan shalat bersama jamaah.

Dia ikut ruku' ketika imam ruku'. Dia ikut sujud apabila imam sujud. Dan selesai imam memberi salam, dia bangun menyelesaikan satu rakaat shalatnya yang tertinggal.
Subhanallah... anak sekecil itu. Bayangkan betapa taatnya anak-anak yang masih kecil ini menunaikan perintah Allah tanpa pengawasan kedua orang tua mereka dan tanpa disuruh-suruh.

Cerita tak berakhir disitu. Hamba Allah bermalam di rumah sahabatnya itu. Ketika subuh, dia menyanka dialah yang paling awal bangun karena dia bangun ketika azan subuh berkumandang.
Ketika ke bilik air dilihatnya anak-anak kecil semuanya sedang sibuk ambil wudhu. Bayangkan 7 orang anak lelaki dengan yang paling tua berumur 13 tahun dan yang ke tujuh entah berapa tahun sibuk mengambil wudhu' di bilik air di waktu subuh paling awal.

Si ayah menunggu anak-anaknya di tempat shalat dengan sabar sambil zikir. Mereka shalat jamaah sekeluarga

Sewaktu hendak mulai shalat, si ibu meletakkan anak bungsunya yang masih bayi (yang sedang terjaga) di sisinya. Ajaibnya anak ini tidak menangis mengganggu jamaah selama mereka shalat.

Dan sekali lagi cerita tak berakhir di situ. Hamba Allah tersebut berpikir hendak menyambung tidurnya di karenakan letihnya perjalanan, namun tidak jadi. Alangka terlejutnya dia ketika hendak melipat sajadah, si ayah berputar menghadap jamaah sambil berkata, "anak-anak... hari ini ayah akan beri kuliah mengenai shalat dan puasa...". Dan 8 orang anak termasuk si ibu dengan tekun mendengar kuliah subuh yang disampaikan.

Subhanallah... bila ditanyakan kepada si ibu mengapa didikan demikian diberi kepada anak-anaknya yang masih kecil, dia menjawab bahwa itu persediaan dia dan suaminya sebelum mati.
Mereka berharap agar anak-anak lelakinya yang 8 orang itu dapat membacakan paling tidak fatihah untuk mereka jika ditakdirkan mereka mati dulu.
SUBHANALLAH...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar