Minggu, 28 Juni 2009

Kedudukan ilmu pengetahuan...

Orang yang berilmu, memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT. Sebagaimana firman Allah yg artinya "....Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...." (QS. Al Mujaadilah:11).

Jadi prinsipnya, Islam menempatkan akal pada kedudukan yang cukup tinggi. Rasulullah SAW bersabda "Tak sempurna agama itu bagi orang yang tidak menggunakan akalnya" (HR Bukhori)

Dan menurut ahli tafsir, dari total ayat2 pada Al-Quran, 368 ayat (sekitar 5.8%)membicarakan masalah syariah. Tanpa maksud menyepelekan bidang syariah di antara bidang-bidang lain di Al-Quran. Tentunya bidang syariah ini sudah fix, tidak bisa ditambah atau dikurang-kurangi.

Dan realita, umat Islam lebih senang mempelajari 5.8% kandungan Al-Quran itu. Sedangkan, 94.2% kandungan Al-Quran cenderung terabaikan, cenderung tidak dikaji dalam majlis-majlis ta'lim.

Dan bila kita pikirkan kembali, kenapa Allah menciptakan manusia dengan otak kanan dan otak kiri?? Tentunya kita semua tahu bahwa otak kanan untuk daya imajinasi dan otak kiri untuk daya logis. Bila cenderung otak kanan, kita cenderung untuk berpikir berkhayal, mudah untuk dibodohi, cenderung hedonism, dan tentunya rapuh Islam kita sebagaimana hadis Rasulullah di atas barusan.

Bagaimana bila cenderung otak kiri?? Maka terlalu logis pun tidak akan mempercayai apa yang tidak terlihat oleh mata kita. Tidak percaya akan adanya Tuhan, malaikat, dan yg tak terlihat mata kita. Jadi, pergunakanlah daya otak kanan dan otak kiri secara seimbang untuk mencapai Islam yang tidak rapuh.
Tentunya banyak sekali ilmu-ilmu yang sekarang baru terkuak namun sudah tertulis lebih dahulu di Al-Quran. Untuk kemajuan Islam, mari kita gali kandungan Al-Quran 100%. Jangan hanya 5.8% dan jangan pula hanya 94.2%.

Tulisan dikirimkan kepada admin oleh :
Ikhsanun Kamil, Member Grup
Syukron Jazakumullah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar