Minggu, 28 Juni 2009

...TAZKIYATUN NUFUS...

Bismillahi Rahmani Rahiim

"Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dansesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."
(QS Asy Syams: 7 - 10).

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia sembahyang."
(QS Al A'la: 14-15)

"Ya Allah berikanlah ketaqwaan kepada diriku ini dan sucikanlah ia,Engkau adalah sebaikbaik Dzat yang mensucikannya, Engkau adalah Penolong dan Tuannya. "
(HR Muslim. 2722)

"Tazkiyatun nufus itu lebih sulit dan lebih rumit ibandingkan dengan perawatan dan pengobatan badan. Barangsiapa berusaha mensucikan dirinya dengan jalan riyadhah, mujahadah dan khalwat yang tidak diterangkan oleh Rasul, maka perumpamaannya bagaikan orang sakit yang ingin mengobati dirinya dengan pendapatnya sendiri.
Bagaimana bisa pendapatnya akan sesuai dengan ilmu seorang dokler? Para rasul adalah dokter hati dan jiwa. Maka tidak ada jalan untuk kesuclan jiwa dan keshalihan hati, kecuali dengan melalui jalurnya, lewat bimbingannya dengan penuh ketundukan dan kepasrahan kepadanya.
(Ibnul Qoyyim, Jami'ul Ulum Wal Hikam 1 / 128-129.)

'Adapun badan yang bersih, adalah badan yang suci karena taat kepada Allah. Dagingnya tumbuh dari makanan dan minuman halal. Manakala badan terbebas dari unsur haram, dan kotoran-kotoran yang dilarang oleh
akal, agama dan kehormatan, dan jiwa suci dari ikatan-ikatan dunia. maka bersihlah tanah hati, slap menerima benih Ilmu dan ma'rifat. Jika setelah itu dlsirami dengan air riyadhah syar'iyyah yang diwariskan oleh Nabi Muhammad, yaitu riyadhah yang tidak keluar dari Ilmu, tidak jauh dari kewajiban dan tidak menelantarkan sunnah, maka, hati -pasti- menumbuhkan tanaman yang indah menawan, dari jenis ilmu, hikmah dan faidah..."
( Ibnul Qoyyim, Madarijush Shalihin, 2/315 )

LUV,
Vi's

Tidak ada komentar:

Posting Komentar