Minggu, 28 Juni 2009

Kesadaran Datang Ketika Bertemu Kubur

Banyak manusia yang malang. Kelengahan dan kelalaian dalam menumpuk harta, entah untuk apa. Baru sadar jika masuk kubur. Kesadaaran yang tak berarti sama sekali.

Ada orang yang suka mengumpul harta. Rumah berpuluh buah. Tanah beratus hektar, saham berjuta-juta, mobil tak terhitung dan simpanan yang bertimbun di bank.

Walaupun sudah lebih jauh dari separuh umur, bila ditanyakan masih lagi dia memikirkan, berbincang dan memandang jauh masa depan kehidupannya.

Berapa lama lagikah beliau akan hidup? Dengan muka layu dia menjawab hanya beberapa tahun lagi karena kencingnya sudah manis dan darahnya sudah tinggi.

Bila ditanya apakah tujuan semua itu? Dia menjawab dengan perlahan bahwa pengumpulan harta yang dilakukannya semata-mata untuk keluarganya.

Yang anehnya anaknya cuma dua orang dan sudah tidak mau pulang ke negara sendiri. Sampai waktu sakit dan terlantar di rumah sakit karena jantungnya semakin lemah dan akan berhenti berdenyut, anaknyapun berbisik pada rekannya yang datang menziarah... kalau dia wafat, tolonglah kebumikan beliau di tanah wakaf pekuburan Islam.

Aneh... ada tanah beratus hektar tapi minta dikebumikan di tanah wakaf. Jenazahnya pun di bawa ketanah pekuburan dengan mobil jenazah wakaf masjid.

Harta benda tidak sempat diwasiatkan dan tiada niat untuk mewakafkannya walaupun sedikit.
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur (QS. 102:8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar