Selasa, 23 Juni 2009

Masihkah Kita Ragu Mengikuti Petunjuk-Nya?

Dalam kitab "Fadhail A'mal" susunan Al Kandhalawi, diceritakan bahwa Syaikh Abu Abdullah berkata :

" Suatu hari ibu saya meminta ayahku membeli ikan di pasar. Kemudian saya pergi bersama ayahku. Setelah ikan dibeli, kami memerlukan seseorang untuk membawanya. Kebetulan ada seorang pemuda sedang berdiri di pasar dan pemuda itu membawa ikan di atas kepalanya dan turut bersama kami ke rumah.

Di tengah perjalanan, kami mendengar suara adzan, pemuda itu berkata : "Penyeru Allah telah memanggil, izinkan saya berwudhu, barang ini akan saya bawa setelah shalat nanti, apabila bapak setuju, silakan menunggu, jika tidak, silakan bawa sendiri". Setelah berkata demikian, dia meletakkan ikan itu dan pergi ke masjid.

Ayahku berpikir pemuda itu memiliki keyakinan yang begitu kuat kepada Allah swt. Akhirnya ayah meletakkan ikan itu kemudian kami pergi ke masjid. Setelah kembali dari masjid, ternyata ikan itu masih utuh di tempatnya, lalu pemuda itu mengangkat kembali ikan itu dan bersama-sama menuju rumah.

Setelah di rumah, ayah menceritakan peristiwa tadi kepada ibu. Ibu berkata kepada pemuda itu : "Simpanlah ikan itu, mari makan bersama kami, setelah itu kamu boleh pulang". Tetapi pemuda itu menjawab : " Maafkan saya, saya sedang berpuasa" "Kalau begitu, datanglah nanti petang dan berbukalah disini, " kata ayah memaksa. Pemuda itu berkata : "Biasanya jika saya telah pergi, saya tidak akan kembali lagi. Namun untuk kali ini saya akan pergi ke masjid dan nanti petang saya akan kembali kemari."

Sesudah itu dia pergi ke masjid di dekat rumah. Pada petang harinya setelah shalat maghrib dia datang dan makan bersama kami. Setelah makan, kami menyiapkan sebuah kamar untuknya agar dia dapat beristirahat tanpa terganggu oleh siapapun. Di sebelah rumah kami, ada seorang wanita tua yang lumpuh. Kami benar-benar terkejut ketika melihatnya berjalan. Kami bertanya : "Bagaimanakah engkau dapat sembuh ?" Wanita tua itu menjawab : "Berkat tamu anda, saya memohon kepada Allah agar kaki saya disembuhkan. Dan Allah telah mengabulkan do'a saya." Ketika kami mencari pemuda itu, ternyata dia telah meninggalkan kamarnya, pergi tanpa diketahui siapapun juga.".

Dari kisah ini, Allah akan memberikan petunjukNya kepada siapa saja yang dikehendakiNya, terlebih kepada yang selalu berusaha mentaati segala perintahNya terutama bagi yang selalu menjaga shalatnya, sebagaimana firmanNya : "Jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu."(QS Al Baqarah 45).

Pada November 1993, ketika saya ditemani seorang staf eksplorasi ditugaskan untuk melakukan "geological reconaissance and sampling" di Pulau Laut, Kalimantan Selatan, mendapatkan sesuatu yang cukup menakjubkan setelah mendapat petunjuk dalam shalat subuh.

Sebenarnya, kami telah melakukan pengamatan cukup lama dan mengambil contoh batuan di sebuah singkapan di pinggir jalan utama di pulau tersebut (lokasi 38) pada sore hari sehabis hujan. Namun pada hari berikutnya, setelah selesai shalat subuh, seperti mendapat petunjuk berupa bisikan dalam qalbu, agar kembali ke lokasi 38 lagi, dan kami ikuti petunjuk itu. Pada awalnya kami tidak menemukan sesuatu yang aneh di lokasi tersebut, namun ketika melihat genangan air di tepi jalan, ada tanda minyak di permukaan air, dan setelah ditelusuri ternyata bersumber dari singkapan batuan diatasnya (kemarin sudah dicek, tidak ada).

Tentu ini suatu yang mengherankan, karena letaknya di pinggir jalan dan daerah ini sudah disurvey oleh berbagai instansi/perusahaan sejak jaman penjajahan Belanda, tidak pernah ada satupun yang melaporkan adanya rembesan minyak di pulau tersebut.

Dari pengalaman tersebut, saya semakin yakin akan firman Allah :" Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS At Taghabun 11) dan "... Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberi mereka balasan ketaqwaannya." (QS Muhammad 17) .

Dalam firmanNya yang lain :"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya" (QS Yunus 9).

Masihkah kita ragu untuk mengikuti petunjukNya dan untuk selalu taat kepadaNya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar