Minggu, 21 Juni 2009

" KISAH TELADAN KHUSYUK DALAM SALAT "

Pada suatu hari, ada seorang sahabat datang kepada Nabi SAW. Seraya mengadu, " Ya Nabi, saya tidak pernah dapat khusyuk sepenuhnya dalam salat.

Sering kali, aku teringat segala urusan kehidupan ku. "
Nabi SAW. Menjawab, " tidak ada orang yang dapat khusyuk sepenuhnya dalam salat dari awal hingga akhir. "

tiba-tiba Ali bin Abi Talib menyanggah,
" Saya bisa. Ya Rasuluklah! "
" Betul? " tanya Nabi.
" Betul, " jawab Ali dengan yakin.

" jika engkau dapat khusyuk dengan sempurna dari awal hingga akhir dalam salatmu, aku hadiahkan surban terbaikku untukmu," sabda Nabi.

Ali pun melakukan salat sunah dua rakaat. Setelah selesai, ia ditanya oleh nabi, " Bagaimana? Bisa khusyuk dengan sempurna? "

Ali dengan muka murung menjawab, " Rakaat pertama dan ke dua, saya khusyuk sekali hingga duduk tasyahud akhir.
Ketika mendekati salam, hati saya berubah, teringat akan janjimu. Jadi, rusaklah khusyuk saya. "

" Demikianlah dengan yang lain, khusuk itu di ukur oleh Allah sebatas kemampuan manusia. Yang penting, dalam ibadah hendaknya kita mampu seakan-akan melihat Allah. Akan tetapi, jika tidak mampu, asalkan kita ingat bahwa A llah melihat kita, itu sudah memadai, " sabda Nabi SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar