Minggu, 21 Juni 2009

JADILAH KUNCI KEBAIKAN Mei 13th, 2009 | Author: Abu Zubair Hawaary

JADILAH KUNCI KEBAIKAN

عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر و إن من الناس مفاتيح للشر مغاليق للخير ، فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه ، و ويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه “

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Sesungguhnya diantara manusai ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan diantara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”.[1]

Barangsiapa yang ingin menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan , hendaklah ia memenuhi hal berikut ini :

1. Ikhlas untuk Allah dalam perkataan dan perbuatan. Karena ikhlas adalah asas segala kebaikan dan mata air segala keutamaan.

2. Senantiasa berdo’a kepada Allah memohon bimbingan untuk menjadi kunci kebaikan. Karena do’a adalah kunci segala kebaikan. Allah tidak akan menolak hamba-Nya yang berdo’a kepada-Nya serta tidak akan menyia-nyiakan seorang mukmin yang menyeru-Nya.

3. Bersemangat menuntut dan mendapatkan ilmu. Karena ilmu mengajak kepada keutamaan dan akhlak yang mulia, serta penghalang dari akhlak tercela dan perbuatan keji.

4. Menjalakan ‘ibadatullah terutama yang fardhu, dan khususnya lagi sholat. Karena ia mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

5. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, serta menjauh dari akhlak tercela.

6. Berteman dengan orang-orang baik dan sholeh. Karena duduk bersama orang-orang yang sholeh dinaungi malaikat dan diliputi rahmat. Serta menjauhkan diri dari duduk di majelis orang-orang yang jahat dan tidak baik, sesungguhnya itu adalah tempat singgah setan.

7. Menasehati manusia ketika bergaul dan berbaur dengan mereka, dengan cara menyibukkan mereka dengan kebaikan dan memalingkan mereka dari keburukan.

8. Mengingat hari berbangkit dan sa’at berdiri di hadapan Robbul ‘Alamiin. Ketika Ia membalas orang yang baik dengan kebaikan dan orang yang jahat dengan hukuman. (Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.[2])

9. Dan pilar penyanggah semua itu adalah keinginan seorang hamba kepada kebaikan serta memberi manfaat kepada orang lain. Apabila keinginan seseorang kuat, niat dan tekad sudah bulat serta memohon pertolongan kepada Allah dalam melakukan itu, lalu melakukannya sesuai jalurnya. Maka dengan izin Allah akan menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan.[3]

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Amiin.
[1] Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (237) dan dihasankan oleh Al-Albany di Shohih Sunan Ibnu Majah (194).

[2] Al-Zalzalah : 7-8.

[3] Al-Fawaid Al-Mantsuroh (161-162) oleh Syaikh Dr. Abdurrozaq bin Abdu Muhsin Al-Badr.
Category: Jendela Hati, Syarah Hadits | Leave a Comment
Apakah Anda Ingin Bahagia?
Mei 06th, 2009 | Author: Abu Zubair Hawaary

Apakah Anda Ingin Bahagia?

Semua ingin bahagia

Bahagia di dunia dan akhirat

Tetapi, bagaimana kan mencapai bahagia bila dayung tak berkayuh

Atau bahtera berlayar di daratan kering.

Saudaraku .. buka hati sebelum membuka mata dan telinga

Bacalah seksama, berikut ini beberapa sebab-sebab yang mendatangkan kebahagian dunia dan akhirat,

1. Beriman kepada Allah Ta’ala dan beramal sholeh.

2. Iman kepada Qodho dan Qodhor yang baik maupun buruk.

3. Ilmu syar’i.

4. Memperbanyak dzikrullah dan qiroatul quran.

5. Bersih dan sucikan hati dari penyakit.

6. Berbuat baik kepada manusia.

7. Melihat orang yang dibawahmu dalam urusan dunia dan orang yang di atasmu dalam urusan akhirat.

8. Pendek angan-angan dan impian di dunia dan tidak menggantungkan hati ke dunia serta bersiap-siap untuk kematian.

9. Yakini bahwasanya kebahagian seorang mukmin yang hakiki adalah di akhirat bukan di dunia.

10. Berteman dengan orang yang sholeh.

11. Ketahuilah, bahwasanya gangguan manusia terhadapmu adalah baik bagimu dan buruk bagi mereka.

12. Kata-kata yang baik, dan membalak keburukan dengan kebaikan.

13. Berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dan memperbanyak do’a. (Ma’lumaat Jami’ah Qoyyimah hal. (12).

Semoga Allah Ta’ala melimpahkan kepada kita kebaikan dan kebahagian di dunia dan akhirat, amin.

Muhibbukum

Abuz Zubair Hawaary
Category: Jendela Hati | Leave a Comment
Duhai Jiwa …
Mei 06th, 2009 | Author: Abu Zubair Hawaary

Wahai jiwa, yakinlah …

Sekalipun kematian hari ini melangkahimu menjemput yang lain

Sejatinya ia dalam perjalanan menujumu.

Hidup ini betapapun panjang dan indahnya, pasti berakhir jua.

Tak lebih dari detik ke menit, jam ke hari, minggu ke bulan lalu berganti tahun

Maka engkau akan sendiri tanpa teman, harta dan kekasih.

Ingatlah kematian hari ini untuk hidup kemudian hari

Tangisilah dosa hari ini untuk bahagia disurga nanti.

Bandingkanlah antara kehidupan yang bahagia di jalan Allah dengan kehidupan yang jauh dari Manhaj Allah.

Bandingkanlah antara orang-orang yang sholeh dan istiqomah dengan orang-orang yang bingung lagi tersesat, penuh keraguan, kebimbangan dan keresahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar